Berita
Oleh Fath pada hari Minggu, 02 Feb 2025 - 19:54:20 WIB
Bagikan Berita ini :

PDIP Kritik Ridwan Kamil Soal Pembangunan Masjid Al Jabbar yang Dibiayai Utang

tscom_news_photo_1738500860.jpg
Ono Surono Politikus PDIP (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar), Ono Surono menyoroti soal ramainya perbincangan soal pembangunan Masjid Al Jabbar yang dibiayai menggunakan duit utang dengan anggaran total mencapai Rp 1 Triliun.

Ono mengakui, jika biaya pembangunan dan pemeliharaan Masjid Al Jabbar yang sangat besar tersebut telah membuat pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, ruang kelas sekolah, irigasi, dan lainnya sedikit tertinggal atau terbelakang.

Diketahui, pembangunan Masjid Al Jabbar merupakan bagian dari proyek infrastruktur yang didanai oleh Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 3,4 triliun. Provinsi Jawa Barat memiliki kewajiban untuk membayar utang sebesar Rp3,4 triliun yang berasal dari dana PEN.

Selain membayar cicilan utang yang di antaranya digunakan untuk pembangunan Masjid Al Jabbar, Pemprov Jabar ternyata juga harus menyediakan Rp 42 miliar/tahun untuk pemeliharaan masjid raya Jabar tersebut.

“Dengan biaya pembangunan dan pemeliharaan yang sangat besar, maka pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, ruang kelas sekolah, irigasi, dll pastinya harus dibelakangkan,” kata Ono kepada awak media, Minggu,(2/2/2025).

Meski demikian, Ono memahami, jika sebagai seorang pemimpin atau Gubernur Ridwan Kamil kala itu mempunyai banyak pilihan bila dikaitkan dengan program yang berpihak kepada rakyat.

“Sehingga, RK sebagai gubernur saat itu yang mempunyai pilihan membangun Al Jabar yang bersumber sebagian anggarannya dari hutang yang berjudul Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah pilihan yang menurutnya lebih baik daripada program yang langsung bisa dirasakan oleh rakyat,” tegas Ono.

Ono pun berharap, agar Gubernur terpilih Jawa Barat periode 2024-2029 Dedi Mulyadi dapat fokus untuk kepada persoalan infrastruktur, pendidikan kesehatan dan pangan di masa kepemimpinannya.

“Fokus infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pangan,” pungkas Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini.

Diketahui, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi baru tahu jika Masjid Al Jabbar dibangun menggunakan duit utang.
Pembangunan Masjid Al Jabbar diketahui menelan biaya sampai Rp 1 Triliun.

Sebagian dana pembangunan Masjid Al Jabbar itu menggunakan dana pinjaman dariProgram Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 3,4 triliun.

Utang Rp 3,4 triliun tersebut diketahui digunakan untuk berbagai Pembangunan infrastruktur, baik itu jalan, pengairan, air limbah, permukiman, ruang terbuka hijau (RTH), sarana peribadatan, dan revitalisasi pasar.

Salah satu dana sarana peribadatan yang dimaksud adalah pembangunan Masjid Al Jabbar.

"(Jadi) Al Jabbar dibangun dari dana pinjaman?" tanya Dedi yang dijawab betul, sebagiannya pembangunan Al Jabbar menggunakan dana PEN,

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement