Saya senang dan setuju dengan apa yang di katakan oleh Mr. Wong PM Singapore yang notabene sudah pernah saya tuliskan berkali kali dan terakhirnya dengan dua tulisan pendek saya yang di muat puluhan media online di sini, yaitu artikel 8 April 2025 dan 23 April 2025.
Kita kini menghadapi perubahan baru atau masa transisi dunia yaitu dari era US (Amerika Serikat) atau era Barat memimpin menjadi atau menuju era Timur.
Setelah sebelumnya kita mengalami era perang dingin Barat -Timur yang di pimpin US dan Uni Soviet. Kita negara-negara lain menyatakan non-block, tidak ke sana ke sini, yang di pimpin oleh Presiden Soekarno yang terkenal dengan Konferensi Asia Africa di Bandung pada 1955.
Politik non block itu terasa efektif dan membawa banyak keuntungan pada anggota anggotanya di zaman itu.
Tapi pada perkembangan sekarang ini, 2025 atau 70 tahun kemudian, kita harus dan masih mengevaluasi situasinya. Karena memang dunia yang berkembang sangat cepat perubahannya. Semua negeri harus menyetel langsung sikonnya sampai terjadi equilibrium baru, termasuk politik bebas aktip, politik mata uang, dan ketahanan ekonominya.
Yang amat penting adalah kita mesti mempertahankan kedaulatan dan harga diri bangsa.
Kita tidak perlu ketakutan dan panik dengan perubahan dunia yang sedang terjadi tapi perlu bersiap siap utamanya dengan ketahanan dan kemandirian pangan dan energi, serta upaya yang amat sungguh-sungguh dalam membasmi korupsi sampai ke akar akarnya. Karena harga diri bangsa akan terasa bila bangsa itu bebas korupsi. Dan sekali lagi, tidak ada negara yang akan maju, makmur dan sejahtera dengan korupsi.
Makanya kita tidak perlu bimbang dan ragu ragu dalam memberantas korupsi. Dan tidak perlu menunggu untuk memberantasnya. Itulah pertahanan kita yang sesungguhnya, seperti negara negara lain yang sudah membuktikannya.
Karena itu pengarahan Presiden Prabowo dalam pertemuannya dengan pimpinan BUMN pada 28 April 2025 dan komitmen pimpinan Danantara sendiri untuk bekerja profesional dan jujur menjadi salah satu kunci menghadapi era baru ini.
Ini adalah saat yang kita tunggu tunggu untuk perubahan dunia yang lebih adil dan damai.
Makanya kita perlu “berterima kasih” kepada Hitler yang karena kerasukan dan kerakusannya telah mengubah dunia menjadi lebih banyak negeri merdeka, setelah perang dunia ke II.
Kita juga harus “berterima kasih” kepada Pimpinan terakhir USSR (Uni Soviet) Mr. Gorbachev yang telah mengakhiri perang dingin dengan bubarnya Uni Soviet dan Pakta Warsawa. Dan yang terakhir kita juga “berterima kasih” kepada Presiden Trump dari Amerika yang karena kesombongannya sedang mengakhiri dominasi tunggalnya sebagai polisi dunia yang ugal ugalan dan barangkali akan di ikuti dengan bubarnya NATO.
Begitulah dunia berputar sehingga negeri yang kuat segalanya sekalipun bisa di kalahkan oleh dirinya sendiri.
The rise and fall of Roman Empire tengah berlangsung dan kita wajib bersiap siap karena itulah sunahtullah.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #