JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengakui tantangan awal terbesar jika dirinya sudah dilantik oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah menghadapi Pilkada serentak pada Desember 2015. Dengan begitu ia mengakui akan bekerjasama dengan pihak TNI.
"Jadi begini kekuatan BIN sangat ini sangat jauh dari kebutuhan, jadi apa lagi untuk menghadapi Pilkada serentak itu 269 daerah. Anda bisa bayangkan kalau 10 persen daerah yang rawan kerusuhan itu kan sangat kacau, maka itu tidak boleh terjadi," kata Sutiyoso usai sidang paripurna DPR, Jumat (3/7/2015).
Itu sebabnya, kata Sutiyoso, BIN sangat memprioritaskan daerah-daerah yang rawan pertikaian.
“Untuk mengisi daerah-daerah tersebut tentunya kita sangat memperlukan personel tambahan,” ujarnya.
Personel tambahan yang dimaksud Sutiyoso bisa berasal dari orang sipil maupun dari anggotanya. Selain itu, personel tambahan ini dibutuhkan untuk membantu pengamanan pilkada serentak yang menurutnya membutuhkan banyak tenaga keamanan.
"Coba bayangkan jika satu kabupaten diperlukan 5-6 personel, dikali sekian ratus daerah bisa berapa orang," ujarnya. (mnx)