JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPRRI Saraswati Djojohadikusumo meminta agar pembalut wanita yang disinyalir mengandung klorin diteliti di laboratorium guna memastikan kebenaran kabar tersebut.
"Kalau tentang bersih atau tidaknya sebuah pembalut sih masih debatable," ujar politisi Gerindra tersebut kepada TeropongSenayan di Jakarta, Senin (13/7/2015).
Saraswati menjelaskan, tidak mudah untuk menentukan higienisnya sebuah pembalut wanita karena ada metode khusus untuk menguji steril atau tidaknya sebuah pembalut.
"Produsen harus menjamin produk-produk sudah benar-benar fresh dan higienes sebelum dipasarkan. Harus sudah dites secara Dermatologi dan Pharmaceutical," ungkap keponkan calon presiden pada Pilpres 2014 lalu Prabowo Subianto tersebut.
Sebelumnya, YLKI merilis hasil pengujian yang menemukan sembilan pembalut wanita dan tujuh pantyliner bermerk yang mengandung bahan kimia berbahaya klorin.
Berikut sejumlah merk pembalut dan penty liner yang disebutkan YLKI mengandung bahan kimia berbahaya:
Pembalut:
1. Charm, kandungan klorin 54,73 ppm.
2. Nina Anio, kandungan klorin 39,2 ppm.
3. My Lady, kandungan klorin 24,44 ppm.
4. VClass Ultra, kandungan klorin 17,74 ppm.
5. Kotex, kandungan klorin 8,23 ppm.
6. Hers Protex, kandungan klorin 7,93 ppm.
7. Laurier, kandungan klorin 7,77 ppm.
8. Softex, kandungan klorin 7,3 ppm.
9. Softness Standart Jumbo Pack, kandungan klorin 6,05 ppm.
Pantyliner:
1. V Class, kandungan klorin 14,68 ppm.
2. Pure style, kandungan klorin 10,22 ppm.
3. My Lady, kandungan klorin 9,76 ppm.
4. Kotex Fresh Liners, kandungan klorin 9,66 ppm.
5. Softness Panty Shielder, kandungan klorin 9,00 ppm.
6. CareFree Superdry, kandungan klorin 7,58 ppm.
7. Laurier Active Fit, kandungan klorin 5,87 ppm.(yn)