JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekitar 1000 orang pendukung pasangan Fidelis Pranda dan Benyamin Padju merusak kantor KPU Manggarai Barat, NTT. Mereka mengamuk lantaran calonnya di tolak KPUD setempat.
Insiden perusakan ini dibernarkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Menurutnya, berdasarkan laporan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada pukul 18.50 WITA, kemarin.
"Massa melempari Kantor KPU dengan batu dan benda-benda tumpul yang ada di luar kantor KPU Kabupaten Manggarai Barat," ujar Tjahjo Kumolo kepada wartawan, Selasa (28/7/2015) malam.
Ia menjelaskan 1.000 massa tersebut diduga berasal pendukung calon pasangan Paket Fidelis Pranda dan Benyamin Padju yang akan mengajukan pendafaran. Menurutnya, situasi tidak kondusif muncul begitu berkas pendaftaran ditolak.
Ketua KPU Kabupaten Manggarai Barat, Aventinus Jesman beserta empat orang anggota komisioner KPU lainnya ditambah dengan anggota Panwaslu Manggarai Barat, memutuskan menolak dokumen-dokumen pendaftaran calon pasangan Paket Pranda - Padju.
Hal ini dikarenakan syarat pendaftarannya tidak dilengkapi seperti formulis B dan B1. "Dalam pendaftaran pasangan calon tidak diperbolehkan 1 Parpol mengusung 2 calon Paket seperti yang terjadi di PKB dan PKPI," ujar Tjahjo Kumolo.
Melihat hal itu massa yang semula mengiringi pendaftaran pasangan calon Kepala Daerah itu tak mulai marah. Sesaat kemudian melakukan pengrusakan, termasuk juga merusak barang-barang inventaris yang ada di ruang pendaftaran.
"Hingga saat ini (pukul 22.30 WITA-red) suasana di dalam kantor dan luar Kantor KPU belum kondusif, aparat Polri sedang mengatasi," ujar dia. Namun sejumlah aparat dikhabarkan terus meredam kerusuhan tersebut.(ris/dbs)