Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Kamis, 27 Agu 2015 - 15:57:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Penunjukan Dubes Banyak Berlatar Parpol, Hanafi Rais Khawatir

92hanafi_rais.jpg
Hanafi Rais (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais menyayangkan rekrutmen duta besar RI untuk sejumlah negara masih berbau partai politik. Sehingga, menurut dia, muncul kekhawatiran peran dan loyalitas para dubes tersebut tidak lagi berafiliasi kepada negara dan pemerintah.

"Dengan demikian menjadi dubes itu seperti menerima hadiah hiburan bagi timses dari presiden yang sudah dibantu pemenangannya. Loyalitas dubes harus ke presiden atau negara, bukan ke ketua umum partainya," ujar Hanafi di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Hanafi mengungkapkan, komposisi calon dubes yang diajukan presiden saat ini 30 persen berasal dari partai politik.

"Jika mereka tidak perform di fit or proper test dan nekad tetap dijadikan dubes maka ini akan jadi moral hazzard bagi komunitas diplomasi dan politik luar negeri Indonesia," ucapnya.

Ditekankan Hanafi, prasyarat utama untuk menjadi dubes, maka yang bersangkutan harus benar-benar merepresentasi semangat kenegarawanan. Setidaknya, kata Hanafi, ada tiga nilai pokok yang mesti menjadi bekal seorang calon dubes yang akan menjadi utusan kerja ke negara lain.

"Yaitu Kompetensi, Kapabilitas, Kapasitas. Kompetensi artinya calon tersebut punya disiplin soal politik luar negeri, hubungan internasional dan diplomasi. Kapabilitas artinya dia punya networking, skill komunikasi, lobi dan negosiasi, bisa bahasa asing setempat atau tidak. Kapasitas artinya penguasaan pribadi dan pengetahuan soal kawasan yg mau ditempati," sebutnya. (mnx)

tag: #DPR RI  #pemilihan dubes banyak berlatar parpol  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement