JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah dinilai menganggap sepele soal ancaman Tenaga Kerja Asing (TKA) yang akan masuk ke Indonesia sehingga dapat menyingkirkan pekerja lokal.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sohibul Iman mengatakan, permasalahan kurangnya lapangan kerja saja sudah membuat tingginya pengangguran di Indonesia, apalagi nanti ada TKA yang akan masuk. Lalu, keinginan pemerintah yang ingin menghapuskan penggunaan bahasa Indonesia terhadap TKA menunjukkan pemerintah menganggap sepele permasalahan ketenagakerjaan.
"Apalagi kemudian pemerintah mengatakan prasyarat bahasa Indonesia tidak perlu. Itu menurut saya hal-hal yang terlalu menyederhanakan persoalan. Ini persoalan cukup serius di lapangan," ujar Presiden DPP PKS tersebut di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Maka ia mengimbau agar pemerintah untuk memprioritaskan pekerja lokal dibandingkan dengan TKA.
"Selesaikan itu (permasalahan TKA), nanti hubungan kita dengan negara lain itu banyak channelnya, tidak hanya dengan menggunakan diplomasi hukum saja. Kita banyak channel diplomasi," jelas Sohibul Iman.
Seperti diketahui, pada hari ini, Selasa (1/9/2015), ribuan buruh menggelar aksi demo. Dalam aksinya kali ini, massa buruh telah menyiapkan sejumlah tuntutan, antara lain, meminta pemerintah menurunkan harga barang dan harga bahan bakar minyak (BBM), mendesak pemerintah untuk melindungi buruh dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat anjloknya nilai tukar rupiah, dan menolak masuknya tenaga kerja asing (TKA) terlebih di tengah ancaman PHK pekerja lokal. (mnx)