rJAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Publik masih berspekulasi alasan di balik pencopotan Budi Waseso dari Kabareskrim. Pencopotan itu disebut-sebut terkait penggeledahan kantor Pelindo II.
Namun begitu, berbagai pihak di internal kepolisian dan pihak istana membantah adanya intervensi kekuasaan terkait kasus tersebut. Mereka menyebut bahwa Budi Waseso 'hanya' dimutasi sebagai hal yang lazim di kepolisian, dan tidak ada kaitannya dengan penggeledahan Kantor Pelindo II.
"Kami berharap, Rotasi kabareskrim dari Budi Waseso kepada Anang Iskandar tidak lantas membuat loyo semangat pemberantasan korupsi, khususnya pasca geledah kantor Pelindo II. Kabareskrim baru harus tetap mempunyai semangat dan komitmen yang sama untuk mengungkap dugaan adanya korupsi dalam pengadaan mobile Crane oleh Pelindo II," kata Direktur Eksekutif Indonesia Budget Control, Akhmad Suhaimi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Menurutnya, penuntasan kasus Pelindo II bukan tugas pribadi Budi Waseso semata, tapi kepolisian secara kelembagaan.
"Pengungkapan kasus Pelindo II adalah pertaruhan korp kepolisian sebagai lembaga Negara yang independen, dan tidak mudah diintervensi oleh kekuatan mana pun," jelasnya.
Ia pun berharap Kabareskrim Anang Iskandar mempunyai nyali yang lebih hebat dari Kabareskrim sebelumnya untuk mengungkap kasus Pelindo II. Tentu dengan tentu tidak membuat gaduh.
"Jika di tangan Anang Iskandar (Kabarekrim baru) semangat penuntasan dugaan korupsi Pelindo II redup, maka dugaan publik terhadap rotasi Kabareskrim karena adanya intervensi kekuasaan akan menjadi benar adanya dan bukan semata-mata karena penyegaran internal kepolisian," paparnya. (iy)