JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Inilah peringatan dari Prof Sri Edi Swasono tentang China yang mengklaim pulau Natuna bagian dari negara itu karena berada di Lautan China Selatan. Menurut Sri Edi, China itu sejak dulu memang imperalis.
"Mulai dulu kala China itu imperialis. Maka Raden Widjaja marah," ujar Sri Edi Swasono yang juga Guru Besar Emiritus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Kamis (15/10/2015) di Jakarta. Dia minta semua elemen bangsa mewaspadainya.
Sri Edi yang juga penggiat kesadaran bernegara ini mengungkapkan Laksamana Cheng Hoo yang melakukan tugas pelayaran ke kepulauan wilayah Majapahit terbukti membawa meriam secara diam-diam. Artinya ada persiapan perang.
Untuk itulah Sri Edi tidak setuju dengan puja-puji terhadap Laksamana Cheng Hoo oleh AM Fatwa, anggota DPD saat menyambut kedatangan seorang Menteri Negara RRC. Sebab itu sama saja menyembunyikan sifat imperialisme China.
"Seharusnya AM Fatwa bilang, pengusaha China perlu membaur dengan pengusaha pribumi. Jangan eksklusive dan jangan membakar hutan dst," ujar dia. Dia juga mengingatkan bahwa tiada loyalis ganda atau "tan hanna dharma mangrwa".(ris)