JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Inilah nasib guru honorer yang digaji pemerintah kabupaten Gorontalo. Bertahun-tahun mengabdi, setelah mengikuti proses pemberkasan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) terancam dibatalkan.
Penyebabnya sepele, khabarnya mereka dikategorikan guru honorer swasta. Untuk itulah sejumlah guru honorer Taman Kanak-Kanak (TK) Gorontalo itu mendatangi gedung DPR RI Jakarta.
"Niatnya, kami ingin bertemu anggota DPR Komisi II, kami ingin adukan nasib kami yang terkatung-katung selama ini," kata Frida Mastari di gedung Nusantara I DPR RI Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Lebih lanjut Frida menjelaskan bahwa status kepegawaian sebagai guru honorer terkatung-katung setelah adanya pengumuman dari Bupati Gorontalo. Mereka dikategorikan guru honorer swasta sehingga tak bisa diangkat menjadi PNS.
"Saat itu, tiba-tiba Bupati menganulir status 88 orang guru dari 324 guru honorer yang diangkat menjadi guru tetap, tanpa ada penjelasan yang masuk akal," terang dia. Hingga kini tidak ada alasan yang menjelaskan hal ini.
Frida mengungkapkan sebelumnya mereka sudah dinyatakan lulus proses pemberkasan menjadi PNS. Sehingga tinggal menunggu keluarnya Nomor Induk Pegawai (NIP). Sehingga sebagian mereka sudah ada yang syukuran dsbnya.
Untuk itu, kata dia, maksud kedatangan ke Jakarta ini untuk mengadu pada pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam hal ini. Selain ke DPR mereka juga mengadukan nasib dan minta penjelasan dari Menpan RB.
"Kita selain ke DPR, kita juga akan mendatangi Menpan RB, karena keputusan yang diumumkan bupati tersebut, katanya berasal dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," ujar Frida yang ketika itu didampingi rekannya senasib.
Anggota DPR Dapil Gorontalo, Elnino M Husein Mohi minta Menpan RB memberikan perhatian dan memberikan solusi terhadap kasus ini. Apalagi para guru itu sebagian besar telah berusia tidak muda lagi.
"Saya berharap Menpan RB bisa memberikan prioritas dan mengakomodir aspirasi para guru ini. Bayangkan, ada yang mengabdi lebih 30 tahun dan beberapa muridnya sudah menjadi doktor, tapi mereka masih guru honorer," ujar Elnino.(ris)