JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung sekitar Rp 200 ribuan.
"Saya rasa harga tiketnya tidak mahal, average USD 16 atau sekitar Rp 200 ribuan," kata Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol, di sela-sela acara Joint Venture Agreement Signing di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Senada, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Bintang Perbowo mengatakan, perseroan telah menghitung secara hati-hati mengenai harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Hasilnya ketemu harga tiket USD 16 atau setara dengan fluktuasi kurs saat ini sebesar Rp 200 ribu-Rp 225 ribu per penumpang pada 2020," tambahnya.
Dijelaskan Bintang, kereta cepat Jakarta-Bandung akan melewati delapan stasiun, berawal dari Stasiun Gambir dan berakhir di Stasiun Gede Bage. Delapan stasiun ini antara lain Stasiun Gambir, Manggarai, Halim, Karawang, Walingi, Bandung Barat, Kopo dan Stasiun Gede Bage.
Seperti yang diketahui, konsorsium BUMN Indonesia yang terdiri atas PT Wijaya Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga Tbk (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) telah membentuk perusahaan patungan yang bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
PSBI bersama China Railway International menandatangani kerja sama joint venture dan deed estabilishment tentang proyek ini.
Penandatangan ini dihadiri oleh empat direktur utama BUMN anggota konsorsium, yaitu Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbowo, Direktur Utama Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro, dan Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman.
Sementara itu, pihak China Railway International diwakili oleh Chairman of Board China Railway International, Yang Zhongmin.(yn)