Berita
Oleh Ilyas pada hari Kamis, 22 Okt 2015 - 23:51:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Hari Santri Jangan Sampai Munculkan Lagi Dikotomi Golongan yang Mulai Mencair

31ponpes.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

SEMARANG (TEROPONGSENAYAN) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah mengingatkan peringatan Hari Santri jangan sampai memunculkan kembali dikotomi golongan yang selama ini sudah mulai mencair.

"Sejalan dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kami mengimbau Hari Santri ini jangan sampai memunculkan dikotomi," kata Ketua PW Muhammadiyah Jateng Musman Thalib di Semarang, Kamis (22/10/2015) malam.

Menurut dia, selama ini umat Islam, termasuk Muhammadiyah telah berupaya menghilangkan sekat-sekat dikotomi antara santri dan nasionalis atau abangan dalam perannya merebut kemerdekaan.

Ia mengatakan dikotomi antara santri dan nasionalis itu justru merugikan karena memunculkan stigma bahwa santri itu seolah tidak nasionalis, sementara kelompok nasionalis itu tidak islami.

"Padahal, sebenarnya tidak seperti itu. Yang memperjuangkan bangsa Indonesia sampai merdeka kan semua golongan yang terangkum dalam Bhinneka Tunggal Ika. Tidak perlu dikotomi seperti itu," katanya.

Makanya, kata dia, Muhammadiyah pernah mengemukakan pentingnya untuk menghilangkan sekat-sekat dikotomi kepada mendiang Taufik Kiemas yang perjalanannya dikotomi itu perlahan mulai hilang.

Akan tetapi, Musman mengatakan Presiden Joko Widodo kemudian menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional yang dikhawatirkan akan menumbuhkan kembali dikotomi golongan seperti dulu.

"Jangan kemudian diartikan kami menentang kebijakan pemerintah. Hanya saja, kami mengimbau agar peringatan Hari Santri Nasional jangan sampai menumbuhkan lagi dikotomi golongan," katanya.

Musman mengatakan perjuangan kemerdekaan bukan hanya dilakukan kaum santri, namun seluruh bangsa Indonesia, serta semangat jihad juga bukan muncul setelah adanya resolusi jihad dari ulama.

Namun, ia mengakui resolusi jihad yang diserukan Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syeikh KH Hasyim Asyari bersama para ulama sangat berpengaruh besar terhadap perjuangan bangsa.

"Makanya, kami mengimbau. Dikotomi yang selama ini kita coba hilangkan jangan sampai tumbuh lagi. Kami ingin mengingatkan untuk terus menumbuhkan semangat kebersamaan," pungkasnya.(iy/an)

tag: #hari santri nasional  #dikotomi golongan  #hari santri  #muhammadiyah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPK Harus Serius Usut Kasus Suap Rp12 M ke Anggota BPK Haerul Saleh soal WTP

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 08 Okt 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Praktisi Hukum sekaligus Koordinator Aliansi Pengacara Indonesia, Lukmanul Hakim meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk serius menindaklanjuti beberapa dugaan ...
Berita

Survei TBRC: Pasangan Melki Lakalena-Johni Asadoma Ungguli Dua Paslon di Pilkada NTT

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) telah melakukan survei untuk mengukur preferensi politik masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) menjelang Pilkada 2024. Diketahui, KPU NTT ...