JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Center For Strategic and Internasional Studies (CSIS) merilis hasil survei yang dilakukan dari 14-21 Oktober 2015. Hasilnya sebanyak 52,7 persen publik ingin Presiden Joko Widodo melakukan reshuflle kabinet jilid II.
Alasannya, meski Jokowi sudah melakukan resfhuflle jilid I tetapi publik menilai kinerja para menteri tidak menunjukkan arah perubahan yang baik.
Peneliti CSIS Vermonthe J Philips menjelaskan, jika Presiden melakukan reshuffle jilid II publik berharap agar PDI-Perjuangan tidak ditambahkan kursi menteri dalam kabinet kerja.
"Sebanyak 66,4 persen menyatakan bahwa PDIP tak perlu diberikan kursi tabahan bila ada reshuffle jilid II," ujar Philips Vermonte dalam pemaparannya dengan tema Setahun Pasca Pilpres 2014: Antara Kepercayaan Publik vis a vis Aktor-aktor Politik di hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Tambah Vermonte, publik lebih menginginkan agar kabinet Presiden Jokowi diisi oleh kalangan profesional karena dapat menyelesaikan masalah.
"63,4 persen publik menyatakan perlu dari kalangan profesional," tuturnya.(yn)