Sambut Presiden dan Wapres Baru, Adian Pakai Jas Bekas
JAKARTA--Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Yunus Yusak Napitupulu pagi ini telah siap menghadiri acara pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden di gedung MPR/DPR Jakarta. "Saya menyambut presiden dan wakil presiden baru dengan jas bekas," ujar. Adian kepada TeropongSenayan, Senin (20/10/2014).
Anggota DPR yang juga aktivis ini memang punya banyak pertimbangan untuk tetap memakai jas bekas dalam acara-acara kenegaraan maupun acara resmi di DPR. Sebumnya, saat dilantik menjadi anggota DPR RI pada 1 Oktober 2014 lalu, Adian juga memakai jas bekas dan baju murah. Apa sih pertimbangannya? Pertama, ia hanya punya 1 jas itu dan belum pernah beli atau membuat jas lagi. Kedua, jas yang dibelinya di Gede Bage, Bandung seharga Rp 80.000 itu punya kenangan tersendiri. Dan pertimbangan lainnya, "Bikin jas itu lama dan mahal. Paling murah Rp 500 ribu. Kalau masih ada yang bisa dipakai dan bisa menghemat, mengapa harus pilih yang mahal dan pemborosan," tegas Adian.
Adian menantang untuk sama-sama ke Gede Bage kalau tidak percaya akan kisah jas bekas itu. "Kalau anda nggak percaya tentang jas bekas ini, kita bisa sama-sama ke sana," tantang Adian. Selain memakai jas bekas, Adian juga memakai kemeja 'murah' yang ia beli di Jatinegara, Jakarta Timur, di sebuah tempat yang secara khusus menjual pakaian eks displai di mal-mal. Berbagai merek baju dan celana di sana dijual secara bervariasi dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 60.000.
Mengapa harus memakai pakaian bekas dan murah? Padahal Adian kini menjadi anggota DPR RI yang pasti dapat membeli pakaian baru dan dengan harga mahal. Ternyata, Adian punya pemikiran sendiri tentang hal itu. Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat V ini, di luar negeri banyak yang tidak malu berbelanja baranag bekas. Sebagian aktivis lingkungan di negara-negara barat juga mengampanyekan penggunaan barang bekas karena langkah itu dapat ikut serta menyelamatkan lingkungan.
Adian bukan hanya memakai jas dan kemeja bekas. Ia mengaku perabot rumah tangganya seperti meja, kursi, dan pintu juga ia beli di pusat-pusat penjualan barang bekas. "Saya ingin para pejabat Indonesia mau tampil sederhana, apa adanya. Tidak bermewah-mewah. Apalagi jika itu menggunakan uang rakyat," pungkas Adian yang saat ini telah meluncur ke gedung MPR/DPR Senayan (us)