Opini
Oleh La Ode Ida pada hari Kamis, 18 Feb 2016 - 12:13:05 WIB
Bagikan Berita ini :

LGBT, Ujian Agama dalam Gempuran HAM

525f699cb554e99fdde8c39fa2ed0d93431b3e7ea6.jpg
Kolom Santai Siang Bersama La Ode Ida (Sumber foto : Ilustrasi)

Praktik LGBT, dalam pikiran waras apapagi didasari ajaran agama, jelas merupakan penyakit sosial yang 'haram' untuk dibiarkan berkembang. Alias "harus dimatikan". Tak ada satu ajaran agama samawi apapun yang menghalkan praktik itu.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia pun harusnya berprinsip sama: bendung dan tak boleh faham dan praktik LGBT eksis di negeri ini. Pertama, karena negeri ini dibangun di atas nilai-nilai budaya religius dengan scara eskplisit tercantum dalam UUD '45 dan Pancasila.

Kedua, LGBT merupakan penyakit sosial yang menular. Merusak moralitas dan akidah generasi. Sangat berbahaya, bukan?
Tetapi tampaknya LGBT sudah bergerak begitu cepat di dalam masyarakat bangsa ini, bagian dari misi negara-negara sekuler. UNDP sendiri, konon, sudah gelontorkan dan atau siapkan ratusan milyar dana untuk dukung sosialisasinya.

Sejumlah kelompok dan tokoh masyarakat justru dikabarkan pada posisi mendukung praktik LGBT. Bahkan salah satu lembaga negara sudah lakukan sosiliasi untuk ini, yang barangkali dananya dari APBN atau lembaga donor asing seperti UNDP.

Para pelaku atau komunitas LGBT dan juga pihak-pihak pendukungnya tampaknya menggunakan isu atau alasan HAM, sehingga semacan ada kesulitan untuk melarang mereka. Di sini pulalah barangkali kesulitan pemerintah. Aapalgi sudah jadi bagian dari negara yang tak steril dari pengaruh luar, sehingga bukan mustahil akan pasrah saja.

Padahal pemerintah harusnya segera bersikap dengan argumen antara lain seperti dijelaskan di atas. Tak perlu ragu, karena lama berada dalam keraguan bukan saja tak jadi karakter baik sebagai pemimpin, melainkan juga berarti membiarkan masyarakatnya terjangkiti penyakit sosial yg berbahaya dunia akhirat.

Inilah yang mustinya disadari oleh Presiden Jokowi, juga para wakil rakyat di Senayan sana. Kesadaran bahwa masyarakat bangsa yang beragama ini sedang gencar-gencarnya diserang oleh ideologi dan prilaku yang tak beragama.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

AstabratA Institute: Warisan Utang Pemerintah Jokowi

Oleh Agusto Sulistio - Mantan Kepala Aksi dan Advokasi PIJAR era90an
pada hari Sabtu, 07 Sep 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemerintahan Presiden Joko Widodo akan meninggalkan beban utang yang sangat besar bagi pemerintahan baru. Menjelang transisi kekuasaan, angka utang Indonesia kian ...
Opini

KIM Plus: Lonceng Kematian Demokrasi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menyusul Putusan MK No.12/2024 yang memenangkan Prabowo-Gibran, Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan itu langsung berkonsolidasi untuk meraih sasaran berikutnya: ...