JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pertamina akhirnya serius mendongkrak kemampuannya mengolah BBM. Hari ini BUMN migas ini melakukan penandatanganan empat nota kesepahaman dengan tiga perusahaan minyak dan gas global terkemuka untuk kerjasama peningkatan kapasitas dan upgrade lima kilang terpilih.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa ekspansi dan upgrade kilang-kilang tersebut akan memerlukan investasi yang signifikan sekitar US$25 miliar selama sepuluh tahun ke depan guna terealisasinya visi Pertamina untuk kemandirian energi.

"Proyek-proyek ini diharapkan dapat melipatgandakan kapasitas produksi kilang yang selama ini hanya 850 barel perhari, ke depan bisa mencapai 1,6 juta barel perhari sesuai kebutuhan kita pada saat ini," kata Dwi dalam jumpa persnya di gedung Pertamina Lantai 21, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/14).

Dwi mengungkapkan kalau MoU kemitraan strategis Refining Development Master Plan (RDMP) pencarian partner ini berlangsung cukup lama yaitu selama satu tahun, dengan cara melakukan roadshow.

Dari 400 perusahaan yang dipertimbangkan oleh Pertamina dengan kriteria keuangan, operasional, dan evaluasi strategis. Akhirnya terpilihlah tiga perusahaan sebagai mitra Pertamina yaitu Saudi Aramco, China Petroleum & Chemical Corporation, dan JX Nippon Oil & Energy Corporation.

"Saudi Aramco nantinya akan mengembangkan untuk kilang Dumai dan Cilacap serta kilang Balongan. China Petroleum terpilih untuk kilang Plaju, sedangkan JX Nippon Oil untuk kilang Balikpapan," ujarnya.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi dengan perwakilan dari tiga partner strategis, yakni Presiden Saudi Aramco Ibrahim Al Buainain, General Manajer China Petrolium Liao Xudong, dan Presiden Jx Nippon Michio Ikeda. Serta disaksikan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.(ris)