Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Jumat, 27 Mei 2016 - 07:15:00 WIB
Bagikan Berita ini :

KPK Diminta tak Buat Kesan Diperalat oleh Ahok Soal Perjanjian Preman

71gedungkpkII.jpg
Gedung KPK (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Kebijakan Publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah meminta komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bersikap ambigu dalam kasus 'perjanjian preman' antara Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengembang reklamasi.

"Ingat, kalau KPK bersikap ambigu, maka masyarakat bisa berasumsi bahwa komisioner KPK telah diperalat oleh Ahok untuk merusak lembaganya sendiri," kata Amir, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Diketahui, dalam beberapa kesempatan ketua KPK Agus Raharjo dengan lantang mempermasalahkan kebijakan yang oleh Ahok disebut sebagai diskresi.

Meskipun, Ahok beberapa kali juga berupaya membela diri terhadap suatu kebijakan yang belakangan disebut-sebut dengan skandal barter megaproyek reklamasi.

Amir menilai, pernyataan Ahok tersebut sama saja telah membodohi masyarakat, karena 'perjanjian preman' jelas melanggar UU Nomor 27 Tahun 2007 dan UU Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

Apalagi, kata Amir, 'perjanjian preman' itu diketahui dikeluarkan pada 18 Maret 2014, dimana saat itu Ahok masih menjabat sebagai wakil gubernur.

Dengan kata lain, tambah Amir, dalam kasus ini Ahok juga bisa disebut telah mengkhianati Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo.

"Penyalahgunaan wewenang 'perjanjian preman' ala Ahok sama saja dengan pemerasan atau gratifikasi. Makanya saya minta komisioner KPK bicaranya jangan bolak balik kayak kasus Sumber Waras," pesan Amir. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mengelola Investasi dan Tantangan Ekonomi: Pandangan Pandu Sjahrir

Oleh Ariady Achmad
pada hari Jumat, 31 Jan 2025
Pandu Sjahrir merupakan salah satu figur penting dalam dunia bisnis dan investasi di Indonesia. Dengan latar belakang yang kuat di sektor investasi, ia telah berperan dalam berbagai proyek ...
Jakarta

Menyongsong 100 Tahun Indonesia: Menyusun Langkah Menuju Kemakmuran Bersama.

Pada tahun 2045, Indonesia akan memasuki usia ke-100. Sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya alam, budaya, dan potensi manusia, perjalanan panjang menuju kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 telah ...