JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kasus Omicron di Jakarta per Selasa (4/1) terdapat 252 kasus, 13 kasus diantaranya dari transmisi lokal. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan dari peningkatan tersebut, 73% kasus aktif dan 81% kasus positif baru harian di Jakarta adalah pelaku perjalanan luar negeri.
“Kita perlu mewaspadai penularan ini. Varian Omicron juga meningkat di Jakarta, yakni dari 252 orang yang terinfeksi, 95 persennya atau 239 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 12 lainnya adalah transmisi lokal,” ujar Widyastuti dikutip dari PPID, Rabu (5/1).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta disinyalir merupakan dampak dari mobilitas massa pada masa liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Peningkatan kasus ini bisa juga disebabkan imbas Nataru. Kita akan lihat dampaknya 1-2 pekan ke depan," kata Riza di Balai Kota pada Rabu (5/1/2022).
Mobilitas yang disinyalir berdampak terhadap lonjakan varian Omicron di Jakarta tersebut, sambungnya, kemungkinan didominasi oleh kegiatan perjalanan ke luar daerah dan luar negeri.
Ke depan, Riza berharap pelaku perjalanan ke dan dari luar negeri yang kembali ke wilayah teritorial DKI Jakarta tidak membawa virus Covid-19.
Merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron juga menjadi pemicu kenaikan bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) di Jakarta. Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur RS di Jakarta mencapai 7 persen.
Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, jumlah tingkat keterisian tempat tidur tersebut naik 2 persen dari 2 Januari 2022.
"Ya. Varian Omicron salah satu pemicunya.. Omicron gejalanya ringan," kata Riza.