YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) mengembangkan sistem peringatan dini kebakaran hutan dengan kemampuan kerja lebih cepat dalam memberikan informasi kebakaran.
Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengembangkan sistem peringatan dini (Early Warning System) tersebut adalah Yusuf Ginanjar Putra, Gewin Bestralen Muntoha, Ryan Tirta Saputra, dan Karrina Swastikaningsih.
"Sistem deteksi berbasis satelit yang selama ini digunakan memang mampu mendeteksi kehadiran spot api namun tidak dapat memberikan informasi mengenai dimensi dari spot api tersebut," kata Yusuf Ginanjar di Gedung Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakata, Rabu (15/6/2016).
Menurut dia sistem yang ia kembangkan bersama tiga rekannya mampu mendeteksni kemunculan titik api dan mengetahui dimensi spot api di suatu wilayah dengan sensor berupa gelombang inframerah.
Ia mengatakan, apabila luasan titik api telah melebihi 100 meter persegi maka sensor sistem akan mengirimkan sinyal ke pusat pemantauan titik api yang selanjutnya direspons untuk segera dilakukan pemadaman titik api.
"Dengan demikian pengendalian api dapat dilakukan tepat waktu dan kebakaran tidak meluas," kata dia.(plt/ant)