JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin berada di titik nadir. Lembaga anti-rasuwah itu kini dinilai sudah tak bisa dipercaya lagi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Hal itu ditegaskan Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan saat silaturrahim dan diskusi santai dengan Kapolri Badrodin Haiti di kediaman aktivis Bursah Zarnubi, Jumat (24/6/2016). Menurutnya, KPK sudah tak bisa dipercaya karena sudah sering menjual diri kepada orang-orang yang punya kepentingan.
"KPK sudah menjual diri dengan murah, KPK sudah melacurkan diri," katanya.
Ia mencontohkan kasus teranyar yang menyedot perhatian publik, yakni kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. Dalam kasus tersebut, KPK dinilai melecehkan hasil audit BPK yang menyatakan ada korupsi yang merugikan negara Rp191 miliar. Namun, KPK menyatakan tidak menemukan perbuatan melawan hukum dalam kasus yang menyeret Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok itu.
"KPK, enough is enough. Enggak usah ada lagi KPK, cukup polisi dan kejaksaan," ujarnya.
Diakuinya, dulu KPK didirikan karena ketidakpercayaan publik terhadap lembaga kepolisian dan kejaksaan. Tapi rupanya, KPK juga tidak tahan "godaan".
"Sudah kembali aja ke polisi. Kita dulu mengagungkan KPK, karena polisi dianggap korup, jaksa korup, lalu KPK dianggap dewa yang selalu benar," jelasnya.
Ia pun mengkritik kinerja tim Pansel KPK yang memilih pimpinan era Agus Rahardjo itu. Menurutnya, kesalahan ada pada tim panitia seleksi KPK yang tidak profesional memilih pimpinan KPK.
"Tim-tim seleksi kacau yang milih," ujarnya. (iy)