Berita
Oleh Fath pada hari Kamis, 30 Jan 2025 - 21:13:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Industri Kripto Hadapi Tantangan DeepSeek, Ahmad Najib Qodratullah Dorong RI Lakukan Penguatan Kolaborasi dengan Otoritas Internasional

tscom_news_photo_1738246430.jpg
Ahmad Najib Qudratullah Politikus PAN (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah mendorong pemerintah untuk melakukan penguatan kolaborasi dengan otoritas internasional guna menghadapi tantangan inovasi teknologi model AI dari Tiongkok yakni DeepSeek yang dihadapi industri kripto.

Najib begitu ia disapa menekankan, pentingnya kolaborasi untuk merespons kebijakan yang tepat dan terkoordinasi dalam menghadapi tantangan inovasi teknologi model AI dari Tiongkok yakni DeepSeek.

“Menguatkan kerja sama dengan otoritas keuangan internasional untuk memantau perkembangan global terkait teknologi AI dan dampaknya terhadap pasar keuangan, termasuk kripto. Kolaborasi ini penting untuk memastikan respons kebijakan yang tepat dan terkoordinasi,” kata Najib, Kamis,(30/1/2025).

Selaras itu, Najib juga meminta, adanya kerangka regulasi yang lebih komprehensif untuk mengawasi peredaran aset kripto, terutama yang berkaitan dengan teknologi baru seperti AI.

“Hal ini penting untuk melindungi investor dari potensi penipuan dan memastikan integritas pasar,” beber Najib.

Sekretaris Fraksi PAN DPR RI ini juga menegaskan pentingnya, edukasi publik tentang risiko investasi di aset kripto. Najib berharap, adanya peningkatan program edukasi kepada masyarakat mengenai risiko dan potensi penipuan dalam investasi aset kripto.

“Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana,” jelas Najib.

Najib menerangkan, kehadiran DeepSeek telah membuat token-token kripto yang terkait dengan AI mengalami penurunan nilai yang tajam. Tak main-main, lanjut dia, penurunan kapitalisasi pasar aset kripto berbasis AI turun sekitar 10% dalam 24 jam terakhir.

“Beberapa token utama seperti RENDER dan VIRTUAL mengalami penurunan lebih dari 13%,” ungkap Najib.

Selain itu, kata Najib, kehadiran inovasi teknologi dari Tiongkok tersebut telah menyebabkan munculnya token-token palsu yang mengatasnamakan DeepSeek telah menambah volatilitas di pasar kripto. Salah satu token palsu tersebut bahkan mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD 48 juta sebelum akhirnya mengalami penurunan drastis.

“DeepSeek sendiri telah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki keterkaitan dengan proyek kripto apa pun dan memperingatkan publik terhadap potensi penipuan,” tandas Najib.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Hakim Diminta Teliti Semua Bukti Dugaan Suap di PN Surabaya

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 30 Jan 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Persidangan kasus dugaan suap terhadap tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memberi vonis bebas Gregorius Ronald Tannur tengah berlangsung. Persidangan terbaru ...
Berita

Imlek 2025, Muktarudin: Semoga Membawa Kemakmuran Bagi Kita Semua

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Sektretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin mengucapkan selamat tahun baru Imlek 2576 Kongzili kepada seluruh masyarakat Tionghoa di tanah air. Politisi Dapil Kalteng ...