Berita
Oleh Fath pada hari Senin, 27 Jan 2025 - 14:09:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Prihatin Penembakan PMI, Komisi IX DPR: Malaysia Harus Tanggungjawab

tscom_news_photo_1737961767.jpg
Gedung Wakil Rakyat (MPR, DPR, DPD RI) (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi menyampaikan keprihatinanya soal insiden penembakan
terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) beberapa waktu lalu.

“Saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka,” tegas Ashabul kepada awak media di Jakarta, Senin,(271/2025).

Ashabul menekankan, insiden penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) juga merupakan tindakan kekerasan yang tak dapat dibenarkan.

“Insiden ini merupakan tindakan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan dan harus disikapi dengan serius,” jelas dia.

Dengan demikian, Ashabul mendesak, pemerintah Malaysia untuk segera melakukan investigasi yang transparan dan menyeluruh terhadap insiden ini.

Apabila, lanjut dia, terbukti adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh APMM) maka tindakan tegas harus diambil terhadap petugas yang bertanggung jawab.

“Keadilan harus ditegakkan untuk memberikan rasa aman dan perlindungan bagi seluruh pekerja migran Indonesia di Malaysia,” papar dia.

Ashabul juga mendorong, meminta Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa hak-hak konsuler para korban terpenuhi.

“Selain itu, kami mendukung upaya Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam memberikan bantuan hukum, medis, dan psikologis kepada korban serta keluarga yang ditinggalkan,” tegas dia.

Ashabul pun menekankan pentingnya kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam menangani isu pekerja migran. Termasuk pencegahan insiden serupa di masa depan.

“Perlindungan terhadap pekerja migran, baik yang berstatus legal maupun nonprosedural, harus dilakukan secara manusiawi dan menghormati hak asasi manusia,” ungkap dia.

Tak hanya itu, Ashabul mengimbau, seluruh pekerja migran Indonesia untuk selalu mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku di negara tujuan.

“Meskipun demikian, kami tegaskan bahwa tidak ada alasan bagi siapapun untuk menggunakan kekerasan berlebihan terhadap pekerja migran, terlepas dari status hukum mereka,” ungkap dia.

Terakhir, Ashabul pun menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan mendoakan agar korban yang sedang dirawat segera pulih.

“Komisi IX DPR RI akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendorong upaya-upaya perlindungan serta pemenuhan hak-hak pekerja migran Indonesia,” jelas dia.

Ashabul berharap, insiden ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kedua negara dalam melindungi dan memajukan hak-hak pekerja migran.

“Serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan,” pungkas Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan (Sulsel) ini.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement