Mukidi itu personifikasi Presiden Jokowi. Kelakuannya persis Mukidi, tokoh cerita humor atau joke yang digambarkan ndeso, ngeyel dan pintar berkelit, yang beredar luas dalam media sosial di tanah air beberapa hari belakangan ini.
Jokowi beriklan agar pemudik lewat Brexit atau Brebes Exit alias pintu tol keluar di Brebes. Gak tahunya macet dan menyebabkan 12 orang pemudik tewas saat musim pulang kampung menjelang Idul Fitri dua bulan lalu.
Kemudian dia bikin lagi UU Tax Amnesty. Harapannya bisa menggaet dana sebesar Rp 165 truliun maksu ke APBN-P 2016. Ini agar ia tak diimpeach oleh hukum besi fiskal karena melampaui angka defisit.
Selamat dari ancaman impeachment, memang. Ini berkat angka Rp165 triliun yang dihitung dari adanya dugaan Rp 11 ribu triliun duit Wajib Pajak (WP) yang ngemplang dan memarkir dananya di luar negeri.
Begitu dicek oleh Sri Mulyani ternyata duit Rp 11 ribu triliun di luar negeri itu bodong atau isapan jempol semata.
Paling anyar adalah ulahnya mengangkat semau-maunya terhadap Archandra Tahar menjadi Menteri ESDM dalam reshuflle kabinet akhir bulan lalu. Namun, ternyata Archandra adalah pemegang paspor Amerika alias WNA. Maka buru-buru dia mencopotnya. Persis joke tentang Mukidi.
Mukidi adalah tokoh konyol. Pintar ngeles, dan ngerjain orang banyak. Mukidi sendiri tampil sebagai peran protagonistik dalam cerita humor atau joke yang beredar luas itu. Dia adalah personifikasi Jokowi. Dan tokoh anekdotis itu muncul dari Solo.
Masyarakat memang memiliki caranya sendiri untuk menertawai dirinya: Mukidi tokoh asal Solo dengan kelakuan ndeso pula. Aduh...Mukidi...Mukidi.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #