Jakarta – Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia (PPI), Muhlis Ali, menegaskan bahwa perjalanan reformasi Indonesia sejak 1998 telah mencapai banyak kemajuan, tetapi masih menyisakan berbagai tantangan besar. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, ia melihat peluang untuk membawa reformasi ke arah yang lebih kokoh dan berorientasi pada penguatan tatanan kenegaraan serta kebangsaan.
“Sejak era BJ Habibie hingga pemerintahan Presiden Prabowo saat ini, kita telah melalui berbagai fase penting dalam sejarah bangsa. Namun, banyak kelemahan yang harus dibenahi, terutama pada kelembagaan negara dan instrumen kenegaraan yang masih rentan. Lima tahun ke depan adalah waktu krusial untuk memperkuat dasar-dasar reformasi,” ujar Muhlis Ali saat berbicara di Jakarta, Jumat (26/12).
Prioritas Nasional di Era Prabowo
Muhlis menyoroti tiga agenda utama yang menjadi perhatian Presiden Prabowo: pengentasan kemiskinan, perbaikan ekonomi masyarakat, dan ketahanan pangan. Menurutnya, fokus pada ketahanan pangan menjadi langkah strategis untuk menciptakan kemandirian bangsa di tengah ketidakpastian global.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal mencukupi kebutuhan domestik, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia mampu berdikari di tengah krisis pangan dunia. Komitmen Presiden Prabowo dalam hal ini menjadi harapan besar bagi rakyat,” jelasnya.
Selain itu, Muhlis juga menyoroti pentingnya penguatan pertahanan nasional melalui TNI. Ia menekankan bahwa peran TNI bukan hanya untuk menjaga kedaulatan bangsa, tetapi juga untuk memastikan stabilitas dalam negeri.
“Dalam konteks geopolitik yang semakin dinamis, penguatan TNI adalah kebutuhan mutlak. TNI harus dilengkapi dengan teknologi dan pelatihan yang memadai agar mampu menghadapi ancaman luar maupun dalam negeri,” katanya.
Polri dan Pembenahan Internal
Dalam hal keamanan dalam negeri, Muhlis memberikan perhatian khusus kepada institusi kepolisian. Ia mengapresiasi langkah Polri dalam menangani persoalan internal dengan tegas, termasuk memproses hukum anggota yang melanggar aturan.
“Langkah Polri dalam memberhentikan dan memproses oknum yang melanggar hukum adalah bukti keseriusan untuk melakukan reformasi internal. Ke depan, Polri harus semakin profesional dan berorientasi pada pelayanan masyarakat,” ujarnya.
Muhlis juga memuji kinerja TNI-Polri dalam pengamanan perayaan Natal dan libur akhir tahun. Ia menilai keberhasilan ini menunjukkan kemampuan kedua institusi dalam menjaga stabilitas nasional.
“Kinerja TNI-Polri selama Natal dan Tahun Baru patut diapresiasi. Mereka telah memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, termasuk dalam mengatur mobilitas selama libur panjang,” ungkapnya.
Sinergi untuk Stabilitas Nasional
Menurut Muhlis, sinergi antara TNI dan Polri menjadi kunci dalam menjaga stabilitas nasional. Ia berharap kerja sama ini terus diperkuat untuk menghadapi berbagai potensi gangguan keamanan di masa depan.
“Dengan komitmen yang kuat dari TNI dan Polri, serta dukungan penuh dari pemerintah, saya optimistis Indonesia akan semakin tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di dalam maupun luar negeri,” tutupnya.
Muhlis, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi DPP Ikatan Keluarga Madura dan Founder Graha Yakusa Malang, menegaskan bahwa keberlanjutan reformasi harus melibatkan semua elemen masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung agenda nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo demi mewujudkan Indonesia yang lebih kuat, adil,dansejahtera.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #