JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pernyataan politisi PDIP Trimedya Panjaitan bahwa Komjen Pol. Budi Gunawan ikut menyusun visi-misi capres Jokowi membuat sejumlah pihak merasa kaget. Pasalnya Budi Gunawan adalah perwira Polisi yang masih aktif.
Sebagai perwira Polri aktif , menurut pengamat politik Siti Zuhro, mestinya Budi Gunawan netral dan tidak menjadi bagian dari tim sukses pasangan salah satu capres-cawapres. Sebab keterlibatan ini menjadi benik ketidaknetralan intitusi kepolisian dalam menjalankan tugas.
"Sebagai aparat penegak hukum, polisi seharusnya netral, tidak pastisan. Netral secara politik perlu dikedepankan agar Polri tidak terjebak pada politik dukung mendukung dalam pemilu," jawab Siti Zuhro menjawab pertanyaan TeropongSenayan, Minggu (11/1/2015).
Zuhro mengingatkan ketidaknetralan itu menyebabkan polisi dinilai tidak profesional. Padahal, lanjut Zuhro, polisi harus menjalankan tugasnya secara profesional dan tidak terlibat secara politik selama mereka masih aktif.
"Sikap-sikap partisan itu membuat rakyat tak percaya pada institusi penegak hukum," tegas Zuhro lagi. Kerisauan masyarakat akan bertambah karena institusi kepolisian akan sekadar menjadi alat pemerintah yang bermuatan politis atau tidak obyektif dan netral.
Presiden Joko Widodo telah memilih Budi Gunawan menjadi calon Kapolri. Budi Gunawan disebut-sebuh punya kedekatan khusus dengan Megawati Soekarnoputri, ketua umum PDIP. Saat Megawati menjabat presiden, Budi Gunawan menjadi ajudannya.(ris)