JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon berjanji, pihaknya akan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengklarifikasi tuduhan bahwa Jokowi cenderung membela Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama Ahok.
Pengaduan tersebut disampaikan Front Pembela Islam (FPI) kepada pimpinan DPR.
“Apa yang disampaikan tadi, saya akan teruskan. Saya bisa mengirim surat ke presiden untuk mengklarifikasi apakah benar presiden melindungi Ahok sebagaimana dikatakan FPI. Karena kita punya hak untuk menanyakan hal ini,” kata Fadli usai menerima pimpinan Ormas Islam di gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Fadli bersama Wakil Ketua DPR Korkesra, Fahri Hamzah menerima audiensi Kyai se-Jawa guna membahas kasus perkara yang menimpa Ahok di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua FPI Habib Rizieq tersebut meminta kehadiran Wakil Ketua DPR tersebut hadir dalam aksi demonstrasi yang bertajuk ‘Bela Islam’ pada tanggal 4 November.
Hal itu diterkait kelanjutan dari polemik pernyataan Ahok mengenai Surat Al-Maidah ayat 51 yang membuat keresahan di masyarakat. Fadli menyanggupi apa yang diminta dari audiensi tersebut.
“Ya, Saya akan menuruti apa yang diminta dalam audiensi ini, yakni untuk hadir dalam aksi tanggal 4 November,” kata Fadli.
Terkait Ahok yang merupakan salah satu kontestan Pilkada DKI, Fadli menegaskan audiensi tersebut bukan persoalan isu SARA dan pilkada, tapi menyangkut persoalan hukum yang harus ditegakkan.
“Mereka menyampaikan hal ini terkait isu hangat penegakan hukum terhadap Ahok, yang hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas,” kata dia.
Politisi Gerindra ini pun meminta kepada Kepolisian segera memproses perkara yang menimpa Ahok agar ke depannya tidak ada pembangkangan terhadap hukum.
“Saya minta kepolisian untuk segera memproses ini, kalau tidak ini akan terjadi pembangkangan massal. Kita tak ingin itu terjadi,” ujar Fadli.
Hadir dalam audiensi ini, sebanyak 35 perwakilan tokoh ormas Islam yang hadir. Di antaranya Ketua FPI Habib Rizieq Shihab, Bachtiar Nasir, Malidu Rahmat, dan Jawahir Tontowi.(yn)