JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Tak mudah membangun smelter di Papua. Pasalnya, seperti diungkapkan Menteri ESDM Sudirman Said, di Papua pasokan listrik masing sangat terbatas. Selain itu sarana pelabuhan dan infrastruktur lainnya masih belum memadai.
"Tantangannya (membangun smelter di Papua-red) infrastrukturnya belum memadai. Seperti listrik yang masih terbatas," ujar Sudirman saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR Jakarta, (28/1/2015). Inilah alasan Gresik menjadi pilihan Freeport membangun smelter.
Sudirman mengharga besarnya harapan masyarakat Papua agar smelter dibangun di daerahnya. Namun, jika tetap dipaksakan maka malah akan memperlambang proses pembangunan smelter itu sendiri.
Untuk itu dia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Papua serta para tokoh Papua. "Kami terus melakukan koordinasi dan beberapa kali melakukan dialog dengan Pemda Papua dan masyarakat disana," ujar Menteri Sudirman.
Meski smelter dibangun di Gresik, namun pemerintah meminta Freeport untuk terus memberikan perhatian kepada masyarakat Papua. Baik dalam bentuk pembangunan ekonomi, pelayanan kesehatan dan pendidikan serta membangun prasarana lebih baik lagi.(ris)