Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 23 Feb 2017 - 19:49:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Tokoh Senior Sebut Akom Tak Pernah Pimpin Rapat SOKSI

1akom-soksi2.jpg
Ade Komarudin (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tokoh senior Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Oetojo Oesman mengemukakan, hampir dua tahun Ade Komaruddin (Akom) memimpin SOKSI.

Namun dalam jangka waktu tersebut, menurut Oetojo, Akom tidak sekalipun membuat rapat harian, apalagi rapat pleno yang diikuti seluruh pengurus SOKSI.

"Kalau rapat satu-dua orang, kami tidak tahu apakah ada atau tidak. Tetapi yang kami ketahui, sudah hampir dua tahun, tidak pernah ada rapat harian dan rapat pleno," kata Oetojo di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Ia menjelaskan, Akom terpilih memimpin salah satu Ormas pendiri Partai Golkar (PG) itu melalui Munas di Cilegon, 21-23 Mei 2015. Sejak saat itu, SOKSI tidak jelas arahnya karena tidak pernah rapat.

"Bagaimana organisasi bisa berjalan kalau tidak pernah rapat. Ini kan merusak organisasi. Kaderisasi dan konsolidasi tidak jalan," ujar mantan Menteri Kehakiman pada masa Orde Baru ini.

Dia menyayangkan, kondisi SOKSI saat ini yang tidak diurus. Lantaran tidak pernah rapat, organisasi itu pun pecah menjadi tiga, yaitu pimpinan Ade Komarudin, pimpinan Rusli Zainal dan pimpinan Lawrence TP Siburian.

"Tujuh bulan sebelum meninggal, alm Prof Suhardiman (Pendiri SOKSI) telah meminta untuk menyatukan kembali organisasi SOKSI ini. Dia tidak mau terpecah-pecah. Karena itu, sudah dibentuk Tim Konsolidasi Soksi Bersatu (TKSB) untuk menggelar Munas bersama dalam waktu dekat," ujar Oetojo.

Selain wasiat dari Suhardiman, desakan Munas bersama juga muncul dari pengurus-pengurus daerah. Mereka tidak ingin SOKSI terus terpecah sehingga tidak punya hak suara di Golkar. Kaderisasi dan konsolidasi juga tidak jalan maksimal manakala SOKSI masih terpecah tiga.

"Tim TKSB telah disampaikan kepada Ade Komarudin, Lawrence Siburian dan Aliwongso. Apa yang kami lakukan sekarang adalah menjalankan wasiat tersebut. Kami harus menggelar itu karena perintah almarhum sebelum meninggal,” tutupnya.

Di tempat terpisah, Ketua Penyelenggara Munas Achmad Moestahid Astari mengemukakan SOKSI akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) bersama di Surabaya, 31 Maret hingga 2 April 2017.

Munas mengabungkan tiga SOKSI yang berbeda yaitu pimpinan Akom, pimpinan Rusli Zainal dan pimpinan Lawrence TP Siburian.

Moestahid menjelaskan Munas bersama didasarkan kesepakatan bersama tiga pimpinan SOKSI. Kesepakatan itu dibuat 8 Desember 2016 lalu.

Kesepakatan ditandatangani Soksi Rusli Zainal bersama Sekjen Muhammad Muas, SOKSI Lawrence TP Siburian dan Sekjen Teuku Suriansjah dan SOKSI pimpinan Akom yang diwakili Alzier Dianis Thabranie selaku Wakil Ketua Umum dan Wakil Sekjen Purwoko J Soemantri.

Moestahid berpandangan Munas sebagai salah satu solusi untuk mempersatukan kembali Soksi yang terpecah menjadi tiga. Pihaknya optimis Munas bersama akan berjalan lancar dan sesuai rencana.

Dia mengemukakan, dengan adanya Munas bersama tersebut maka ketiga kepengurusan Soksi yang ada selama ini dinyatakan dibekukan (status quo). Seluruh kegiatan dan tindakan administrasi Soksi diambilalih oleh Tim Konsolidasi Soksi Bersatu (TKSB).

TKSB dipimpin Oetojo Oesman selaku Pembina dan Achmad Moestahid Astari selaku Ketua. Kemudian ditetapkan Ketua Panitia Pengarah Munas atau Sterring Committe (SC) Teuku HT Suriansyah dan Ketua Panitia Pelaksana atau Organizing Committe (OC) Muhammad Muas.(yn/b11)

tag: #ade-komarudin  #soksi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement