JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Menjadi Menko Kemaritiman, inilah empat program kerja yang menjadi fokus kerja Indroyono Soesilo. Pertama kedaulatan maritim. Kedua sumber daya alam dan jasa. Ketiga infrastruktur tol laut. Serta keempat membangkitkan semangat kemaritiman.

"Seluruh program keja itu bertujuan untuk membangkitkan perekonomian kita, sekaligus menumbuhkan kebanggaan maritim Indonesia. Dan itu yang kita paparkan tadi dengan DPR," kata Indroyono usai rapat tertutup, di gedung Nusantara IV, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Indroyono juga mengungkapkan dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga jam tadi, dirinya dicecar oleh DPR untuk lebih efisien dalam menggunakan anggaran APBN 2015. Pihak anggota legislatif menanyakan dengan turunya harga minyak dan gas akankah mempengaruhi efisiensi penggunaan anggaran.

"Mereka (kalangan anggota DPR-red) concern dengan masalah asumsi harga migas dunia yang turun. Apakah efisiensi dari penggunaan anggaran akan terlaksana," ujar Indroyono yang juga mantan salah satu Direktur Jenderal di FAO (Badan Pertanian dan Pangan PBB) ini.

Menanggapi hal tersebut dirinya mengaku sudah siap untuk melakukan penghematan di Kementeriannya tahun ini, dengan cara tidak menambah staff dan memiliki gedung baru. "Kalau kami sendiri kami siap. Apalagi kami siap tidak punya gedung baru," tandasnya.

Lebih lanjut Indroyono menambahkan, usai dirinya memaparkan program kerja pihak DPR pun mengapresiasi dan mendukung empat program prioritas Kemenko Kemaritiman untuk mendongkrak perekonomian. Sebab program ini merupakan langkah mewujudkan visi Indonesia tahun 2045 saat 100 tahun merdeka.

"Visi kita nanti ketika ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-100 tahun 2045 negara ini telah maju, dengan pendapatan per kapita mencapau USD 10.000," papar Indroyono Soesilo.

Meski DPR memberi dukungan, namun pemerintah harus mampu memangkas kesenjangan yang muncul antara masyarakat berpenghasilan tinggi dengan menengah ke bawah.

"Pimpinan (Setya Novanto) hanya meminta jangan sampai Indonesia maju tetapi ada jarak yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin," pungkasnya.(ris)