JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Meski sebelumnya banyak menyoal, namun semua fraksi dalam Komisi VII sepakat premium tidak lagi diberi subsidi. Ini berarti kalangan anggota DPR di komisi energi menyetujui harga premium diserahkan kepada pasar.
Saat rapat kerja dengan Menteri ESDM Sudirman Said secara terus menerus dalam beberapa hari belakangan ini Komisi VII nyaris menerima bulat usulan kuota, besaran subsidi dan harga BBM yang diajukan pemerintah.
Usulan pemerintah yang diajukan Menteri ESDM Sudiman Said adalah volume atau kuota BBM subsidi 17,9 juta kiloliter yang terdiri atas solar 17,05 juta kiloliter dan minyak tanah 0,85. Sedang subsidi solar Rp1000 rupiah/liter. Premium tak masuk atau tidak masuk BBM yang disubsidi.
Saat menyampaikan pandangan, juga tidak muncul sikap fraksi atas dihapukannya subsidi premium. Fraksi PDI-P, misalnya, menyepakati volume BBM subsidi usulan pemeritah, tapi dengan catatan agar diberikan kesempatan untuk membuka volume solar sebesar 10%.
Fraksi Golkar menyepakati semua usulan pemeritah tanpa catatan. Fraksi Gerindra menyepakati dengan catatan menambahkan alpha Rp 250/liter. Fraksi Demokrat setuju dengan catatan kenaikan alpha penyesuaian harga per 1 bulan.
Fraksi PAN sepakat tanpa ada catatan. Fraksi PKB setuju dengan syarat penambahan kouta BBM dikonsultasikab dengan Komisi VII. Fraksi PKS setuju, dengan catatan kenaikkan angka alpha dari Rp700 menjadi Rp1000 dan menurunkan harga jual solar.
Fraksi Nasdem setuju dengan catatan penyesuaian harga kembali setiap bulan dan volume solar lebih fleksibel, namun harus komunikasi dengan Komisi VII. Sedangkan Fraksi PPP tidak hadir dalam raker di Komisi VII.(ris)