JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) telah berakhir dengan memilih Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum dan Soetrisno Bachir sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP).
Pengamat politik Muhammad Nasih menilai kongres PAN berjalan demokratis dengan kompetisi yang sangat ketat antara kedua kandidat ketua umum, Zulkifli dan Hatta Rajasa.
"Meskipun ada aksi pelemparan kursi yang mengakibatkan peserta terluka dan degradasi demokrasi lainnya, tapi secara keseluruhan kongres berjalan sangat demokratis," ujar Nasih kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Nasih yang juga ikut hadir di tempat kongres itu sebagai pengamat memprediksi tidak akan ada perpecahan PAN pasca kongres, meskipun mantan Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo menyatakan keluar dari partai tersebut.
"Hatta Rajasa sebagai calon yang kalah telah mengucapkan selamat kepada Zulkifli. Saya perkirakan persaingan yang sangat kompetitif tidak akan berujung pada perpecahan," tambahnya.
Ia yakin apa yang terjadi di PAN berbeda dengan apa yang terjadi di PPP dan Partai Golkar yang sejak awal berselisih tentang waktu pelaksanaan muktamar atau munas. "Sehingga masing-masing calon maju dalam satu forum. Yang kalah juga sudah mengucapkan selamat," paparnya lagi.
Nasih menilai, di bawah kepemimpinan Zulkifli, PAN akan fleksibel dalam politik. Namun, untuk menyatakan secara terbuka keluar dari KMP dan mendukung Presiden Jokowi, nampaknya sulit terjadi. Sebab, ada faktor Amien Rais di balik kemenangan Zulkifli yang sangat kritis terhadap Jokowi.(yn)