JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menghapus 600 'anak', 'cucu' dan 'cicit' perusahaan milik BUMN. Ihwal tersebut diutarakanKetua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani.
"Presiden mengatakan, jual (anak perusahaan) yang tidak berhubungan lagi dengan inti bisnis induknya, sehingga target 'anak-cucu' BUMN dari 800 (perusahaan) menjadi 200," ujar Rosan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (26/10/2017) malam.
Diketahui Presiden Joko Widodo didampingi sembilan menteri di bidang ekonomi menerima jajaran pengurus Kadin di Meja Oval Istana Merdeka. Pertemuan yang disebut Rosan blak-blakan itu berlangsung hingga 3 jam 30 menit.
Menteri BUMN Rini Soemarno yang turut hadir dalam pertemuan itu menyatakan kesanggupannya.
Rini, lanjut Rosan, telah memetakan anak dan cucu perusahaan BUMN mana saja yang memiliki bidang bisnis tidak sama dengan perusahaan induknya. Dengan demikian, dalam waktu dekat keinginan Presiden akan diwujudkan.
"Ibu Rini sudah mengamini (program Presiden) itu. Pemotongan 600 perusahaan ini akan diselesaikan karena sudah dipelajari. Ini akan menjadi restrukturisasi BUMN besar-besaran," kata Rosan.
Anak, cucu, dan cicit perusahaan BUMN yang dipangkas itu, kata Rosan, akan dijual atau dimerger kepada swasta. Ia yakin pengusaha nasional mampu membelinya.
"Dilepasnya juga bukan dilepas rugi, tapi lepas untung dan proses ini juga secara transparan kepada pengusaha nasional. Pertanyaannya apakah pengusaha nasional sanggup? Saya sampaikan, kami sanggup. Karena perusahaan itu adalah perusahaan yang sudah jadi," terangnya.
Dengan demikian, Rosan yakin sinergi antara BUMN dan pihak swasta ke depan akan semakin baik. Pembangunan infrastruktur pun akan semakin terakselerasi.
Ujung-ujungnya, lanjut Rosan, masyarakat Indonesia juga yang naik kesejahteraannya.(yn)