Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Rabu, 22 Nov 2017 - 15:39:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Serangan Minggu Ini

55IMG_20171113_172013.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Ahoker Eko Loyo nulis surat. Headingnya berbunyi, "MELIHAT ANGGARAN PEMDA DKI, SAYA KANGEN AHOK!"

Saya baca. Whoaa...Mellow abiz. Kontennya "Ngawur". Ngaco berat. Saya duga, most probably he is a single-dad. Ngga ada istri yang tahan dengan lelaki cengeng, demanding, banyak mulut dan tengil seperti itu. The inherent qualities shown in his letter.

Si Loyo kangen Ahok. Jijay. Dia rindu caci-maki Ahok: Nenek Luh! Tae Tae.

Look at those Todler Ahokers. In your family, almamater and ex friends. Mereka adalah "booster" menciptakan "a devided nation".

Si Loyo fitnah Anies-Sandi mark up harga AC. Padahal, harga satuan 7 juta dibikin Basuki-Jarot. Harga itu "dikunci" di BPAD. Anies-Sandi ngga bisa utak-utik.

Jahat banget si Loyo ini. Typical Ahoker. Politisi Edward Morrison kayanya mesti merevisi statement: "If there is True Evil in this world, it Lies in the Heart of Mankind". Kata 'mankind' diganti dengan kata 'Ahoker Loyo'.

Tema kedua yang dihantam si Loyo adalah soal rencana merger TGUPP dan TWUPP menjadi satu tim Percepatan Pembangunan Jakarta.

Si Loyo gunakan metode cherrypicking dan nyebar half-truth di soal TGUPP ini. Dia terlalu benci Anies. That hatred turns him into a fool. Padahal, motivasi Anies baik. Anies ingin menyingkirkan peran swasta dalam mengelolah pemerintahan daerah.

Si Loyo terlalu dungu. Sehingga ora paham bahwa swasta bisa biayai operasional dan ngegaji antek-antek gubernur berkedok "staff". Bila ini terjadi, favoritisme dan conflict interest pasti ada.

Kedunguan si Loyo bikin dia jadi jahat. "There is only one good: knowledge, and one evil: ignorance," kata Filsuf Socrates.

Kejahatannya melebar dengan mendeskreditkan DPRD yang naikin anggaran renovasi kolam dan website.

Si Loyo lupa, DPRD Jakarta dikuasai oleh partai-partai pendukung Ahok. Hati si Loyo yang menghitam seperti batu billitonite melihat, mendengar dan menulis segalanya menjadi jahat.

Leonard Stuart (The Cosmic Comedy) berkata, "Think evil and you create evil, are universal world-old proverbs".

Si Loyo don't get it. Pikirannya dikuasai roh jahat. Dia ngga sudi belajar dari Mizaru, Kikazaru dan Iwazaru (Three Wise Monkeys), "See no evil, Hear No Evil, Speak no evil".

Pesan saya kepada Eko Loyo, "Shut the hell up". If you can not be a wise monkey, maka jadilah "monyet".(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Populisme Jokowi dan Runtuhnya Demokrasi

Oleh Lukas Luwarso (Antusiasawan Sains)
pada hari Senin, 25 Nov 2024
Demokrasi runtuh bukan karena munculnya orang kuat dan kharismatik, melainkan karena keroposnya struktur etika-masyarakat, spesifik aparat pemerintahan, yang menopangnya.  Miskonsepsi ...
Opini

Alasan Anies

Siapa yang menyangka, panggung politik Indonesia kembali menyuguhkan lakon komedi penuh intrik di Pilkada Jakarta 2024? Dari Megawati yang dulu melontarkan ucapan pedas ke Anies Baswedan, ...