BOGOR (TEROPONGSENAYAN) - Jebloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, ternyata telah berdampak pada perekonomian masyarakat, tidak terkecuali masyarakat perekonomian berpenghasilan rendah. Hal ini misalnya diakui oleh seorang pedagang baju keliling didaerah Bogor Jawa Barat bernama Usa Mursalin.
Usa mengaku, melemahnya Rupiah telah berdampak pada bidang usaha serta kehidupan keluarganya.
"Sekarang mah susah cari duit.Apa-apa serba mahal.Kalau saya ditanya Rupiah, saya tidak paham, tapi yang saya tahu barang kebutuhan serba mahal geuning (heran-red) saat ini," kata Usa, di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/03/2015).
Ayah satu anak ini kepada TeropongSenayan menuturkan bahwa hasil dari usaha baju kelilingnya, ia berpenghasilan Rp.1.000.000/bulan.
"Penghasilan saya tidak besar, karena dagangan ini bukan punya saya tapi punya bos saya dan saya harus setoran tiap harinya, Mas, memang berat kondisi ekonomi sekarang yang kami rasakan tapi saya mah rakyat kecil mau apa lagi selain bisa pasrah, Mas, " tutur Usa pria kelahiran Majalengka Jawa Barat ini sambil berkaca-kaca.
Selain itu, usahanya juga terkena dampak atas perekonomian yang semakin hari semakin tidak pasti dan tidak memihak kepada masyarakat berpenghasilan rendah seperti dirinya. Apalagi, jelas Usa, saat ini pemerintah tampak tidak peduli akan nasib rakyat kecil seperti dirinya.
"Saya kan jualan baju keliling dari satu kampung ke kampung lainnya dan model usaha saya itu kan dikreditkan sama pembeli, kalau saya setiap kali mau nagih, saya pernah dibawain golok sama konsumen karena tidak punya duit alasannya,” cetus anak ketiga dari delapan bersaudara ini.
“Sebelumnya tidak pernah seperti ini selama saya menekuni bidang usaha ini dari tahun 2002.Tapi kok semenjak pemerintahan yang baru ini saya merasakan makin sulit kondisi ekonomi keluarga dan bidang usaha yang saya geluti."
Usa Mursalin, nama lengkapnya, pria tamatan kelas 5 SD ini merupakan pedagang baju keliling serabutan.Sehari-harinya ia berjualan baju dari satu kampung ke kampung lainnya dengan berjalan kaki dari daerah Sentul hingga Cibinong Bogor, Jawa Barat.
Demi menghidupi istri dan seorang putranya, Usa rela berangkat dari kontrakannya mulai pagi hari usai shalat Shubuh hingga petang, bahkan terkadang hingga malam hari. (iy)