JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, sistem pemilhan kepala daerah yang akan berlangsung secara serentak pada akhir tahun 2015 tidak tepat dilaksanakan di Indonesia. Menurutnya, Pilkada yang selalu menghasilkan pemimpin yang 'bermasalah' masih akan tetap terjadi.
Apalagi kata Riza, yang memutuskan untuk ikut maju sebagai calon kepala daerah masih tetap ketua umum partai politik di level pusat, sehingga penilaiannya cenderung tidak obyektif.
"Saya meyakini pilkada ini tidak baik karena dari 269 daerah pemilihan yang memutuskan hanya pusat DPP Partai. Memang ada proses dari bawah tapi proses ini tidak lebih baik proses sebelumnya," kata Ahmad Riza Patria dalam diskusi dengan tema Menyongsong Pilkada Serentak Melalui Open Data di Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Ia mengakui jika selama ini dalam proses pemilihan umum (pemilu) untuk memilih wakil rakyat baik di eksekutif atau legislatif dari tingkat daerah hingga pusat selalu menghasilkan Kepala Daerah dan anggota dewan yang kurang diharapkan.
Riza menjelaskan ada empat hal penting dalam pemilu, yaitu pertama proses pemilu itu sendiri yang bersifat teknis. Kedua, partispasi publik dari semua elemen, ketiga, hasil yang baik artinya kepala daerah dan anggota dewan yang baik. Terakhir, harus ada pembangunan keberlanjutan
"Namun, hasil dari daerah hingga pusat. Kita belum mendapatkan orang-orang yang diharapkan. Selama ini, proses yang baik tapi hasilnya kadang kurang baik," jelasnya. (iy)