JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan, kajian berisi tentang kebutuhan yang diperlukan untuk memindahkan ibu kota. Hasil kajian Bappenas menunjukkan, kebutuhan yang diperlukan untuk memindahkan ibukota melebihi Rp 1 triliun.
Kebutuhan anggaran tersebut tidak akan dipikul APBN sendiri. Pemerintah akan juga melibatkan swasta.
"Kami dalam diskusi penyiapan kajian, kami juga sudah berinteraksi dengan pengusaha untuk melihat sejauh mana minat mereka jika dilibatkan kerja sama pemerintah swasta dalam pemindahan ibukota," katanya di Kantor Bappenas Kamis (4/1/2018).
Selain anggaran, kajian awal yang berisi opsi kota yang akan dijadikan ibu kota pengganti Jakarta. Bambang enggan menyebut nama kota yang diusulkan kepada Presiden Joko Widodo.
Tapi dia membuka kriteria kota yang diusulkan ke presiden. Kriteria pertama, kecil risiko bencana. Kriteria kedua, berkaitan dengan infrastruktur. Bappenas mengajukan usul agar kota yang dipilih nantinya dekat dengan infrastruktur yang memadai.
"Meskipun nantinya pemerintah akan membangun kota baru untuk ibukota, ketika dekat dengan infrastruktur, itu akan lebih efisien," katanya.
Bambang mengatakan, Presiden Jokowi belum memberikan komentar dan arahan lebih lanjut atas hasil kajian awal pemindahan ibu kota tersebut. (icl)