Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 13 Jan 2018 - 13:08:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Ditahan, Fredrich: Saya Dibumihanguskan KPK  

21fredrich-yunadi.jpg
Fredrich Yunadi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menahan mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi. Sebelumnya, ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan menghalang-halangi penyidikan (obstruction of justice) kasus e-KTP yang menjerat Novanto.

Fredrich keluar sekitar pukul 11.05 WIB dari gedung KPK Jakarta, setelah ditangkap dan dibawa ke gedung itu pada sekitar pukul 00.05 WIB. Ia ditahan selama 20 hari pertama di rumah tahanan (rutan) Jakarta Timur klas I cabang gedung KPK.

"Saya sebagai seorang advokat melakukan tugas dan kewajiban saya membela Pak Setya Novanto, saya difitnah katanya melakukan pelanggaran," kata Fredrich sudah mengenakan rompi tahanan warna oranye saat keluar gedung KPK.

Fredrich mengaku bahwa ia merasa didzalimi oleh KPK.

"Namun sekarang saya dibumihanguskan, adalah suatu pekerjaan yang diperkirakan ingin menghabiskan profesi advokat. Hari ini saya diperlakukan oleh KPK berarti semua advokat akan diperlakukan hal yang sama, dan ini akan diikuti kepolisiian maupun jaksa. Jadi advokat sedikit-sedikit disebut menghalangi," ungkap Fredrich.

Ia pun mengaku mendapat laporan bahwa ada salah seorang anak buahnya yang mendapat ancaman saat KPK melakukan penggeledahan di kantornya pada Kamis (11/1).

"Anak buah saya mengirim foto ada orang KPK melakukan penggeledahan, anak buah saya cewek dapat ancaman katanya `kamu menghambat penyidikan, kamu bisa dijerat pasal 21`," ungkapnya.

Fredrich dengan tegas membantah melakukan skenario untuk menghalangi penyidikan Setnov dalam kasus KTP-E.

"Sama sekali tidak ada, buktikan, itu permainan. Tidak ada itu sesuatu hal rangkaian itu namanya skenario ingin membumihanguskan, bohong semua," ungkap Fredrich.

Ia mempertanyakan penangkapan terhadap dirinya."Yang jelas satu, sekarang ya saya baru tidak memenuhi surat panggilan pertama untuk datang jam 10, tetapi jam 8 (malam) sudah datang untuk paksa dijemput, belum sampai 24 jam. Penangkapan itu kan tidak bisa dilakukan, harus setelah dua kali panggilan, ini satu kali panggilan saja belum selesai," tegas Fredrich.

Pengacara yang pernah mengaku suka kemewahan itu juga sudah menyiapkan pengacara untuk membela dirinya.

Fredrich tiba di gedung KPK pada Sabtu (13/1) dini hari sekitar pukul 00.08 WIB dengan dikawal oleh penyidik KPK Ambarita Damanik dan sejumlah petugas lainnya.

Ia tampak mengenakan kaos hitam, celana jeans dan sepatu hitam dengan hanya membawa secarik kertas turun dari mobil petugas KPK.

Sebelumnya pada Jumat (12/1) malam, KPK menahan dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo seusai diperiksa sebagai tersangka dalam kasus yang selama di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur untuk 20 hari pertama.

Fredrich dan Bimanesh diduga bekerja sama untuk memalsukan tersangka Setya Novanto ke rumah sakit untuk dilakukan rawat inap dengan data-data medis yang diduga dimanipulasi sedemikian rupa untuk menghindari panggilan dan pemeriksaan oleh penyidik KPK termasuk dengan menyewa satu lantai di RS Medika Permata Hijau.

Atas perbuatannya tersebut, Fredrich dan Bimanesh disangkakan melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Pasal tersebut mengatur mengenai orang yang sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang terdakwa dalam perkara korupsi dapat dipidana maksimal 12 tahun dan denda paling banyak Rp600 juta.(yn/ant)

tag: #korupsi-ektp  #kpk  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement