LONDON (TEROPONGSENAYAN) - Semakin hari, semakin banyak murid memiliki masalah kesehatan mental, terutama bila dibandingkan dua tahun yang lalu. Demikian temuan sebuah survei guru sekolah di Inggris.
Sekitar 850 guru disurvei oleh Asosiasi Guru dan Dosen Inggris (ATL) dan lebih dari setengahnya berpendapat semakin banyak murid memiliki masalah.
Pada hari Senin (30/3), konferensi tahunan ATL akan membahas dibutuhkannya lebih banyak dukungan untuk murid yang rentan memiliki masalah di sekolah.
Sekjen Dr Mary Bousted menyalahkan "kemiskinan, perumahan yang buruk, pengangguran dan ketidakamanan keuangan" atas hal ini.
Oleh karenanya, guru atau staf sekolah harus "menutupi kesenjangan dalam kepedulian sosial sebaik mungkin", kata Dr Bousted.
Lebih dari satu dari enam guru yang disurvei mengatakan mereka berpendapat sedikitnya seperempat siswa di sekolah atau perguruan tinggi mereka dipengaruhi oleh masalah kesehatan mental.
Lucie Russell, seorang direktur dari badan amal Young Minds yang bergerak dalam bidang kesehatan mental anak-anak dan remaja mengatakan survei tersebut menunjukkan "tekanan besar" yang dirasakan para guru.
Survei tersebut juga menunjukkan hampir 90% guru atau staf harus memberikan dukungan lebih bagi siswa selama dua tahun terakhir, sementara 43% mengatakan mereka merasa semakin sulit mengakses layanan untuk siswa dengan penyakit mental.
Sedangkan hampir 59% guru mengatakan sekolah mereka tidak meluangkan waktu yang cukup banyak dan sumber daya untuk kesehatan mental. (BBC)