JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Mantan MenteriNegara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Emil Salim menyoroti pencemaran plastik di Teluk Jakarta. Jangan sampai, menurut dia pencemaran tersebut menjadi bom waktu berupa bencana ekologi di kemudian hari.
"Pandangan kita pada 2030 adalah Teluk Jakarta bersih, jernih dan menjadi sumber air tawar. Persoalan Teluk Jakarta bukan hanya reklamasi," kata Emil Salim dalam acara diskusi di Balai Sidang Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Menurut Emil Salim, berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, yakni dengan membangun waduk lepas pantai, membersihkan 13 sungai, dan mengelola sampah terutama plastik, dengan baik.
Emil mengingatkan, Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia, setelah Cina, sehingga kerap terlihat kotoran plastik mengalir di berbagai kawasan perairan di Tanah Air.
Ia memuji program yang digulirkan dua tahun lalu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait pengenaan "fee" terhadap penggunaan plastik di berbagai supermarket dan hipermarket.
"Kalau plastik menjadi soal, maka lekatkan plastik itu terhadap kemampuan menghasilkan ekonomi. Kita jadikan plastik itu sumber pendapatan atau sumber uang," ucapnya.
Dengan demikian, menurut dia, maka inti pokoknya adalah jangan sampai plastik masuk ke dalam sungai atau kawasan perairan lainnya, dan harus berada di luar alam sebagai bagian dari daur ulang.
Emil juga menegaskan pentingnya ada gerakan dari bawah dari akar masyarakat yang juga didukung beragam komunitas untuk benar-benar membersihkan kawasan Teluk Jakarta dari limbah.(yn/ant)