Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Senin, 13 Apr 2015 - 10:55:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Isu Surat Kontrak Wajibkan Kader Pilih SBY Dibantah Sang Ipar

20Untitled.jpg
Agus Hermanto (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto menegaskan bahwa tidak benar ada desain aklamasi untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Kongres ke-III Partai Demokrat. Menurutnya, isu miring yang beredar dalamKongres yang digelar pada 11-13 Mei 2015 itu, hanya pepesan kosong.

Agus yang juga Ipar SBY inimenegaskan bahwa isu miring terutama yang berupa isu adanya kontrak yang mewajibkan kader pilih SBY itusengaja diembuskan oleh orang yang tidak suka kepada SBY. Sebab saat ini Ketua DPC, DPD, dan DPP masih menginginkan SBY menjadi ketua umum lagi.

"Aklamasi adalah bagian dari demokrasi dan ini merupakan unsur yang hakiki. Jadi saya tegaskan aklamasi tidak didesain," kata Agus di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Agus menambahkan kalau menurut survei nama SBY masih mampu mendongkrak pada pemilu 2019 mendatang. Oleh karenanya sudah dapat dipastikan SBY mampu membawa Demokrat jauh lebih baik.

"Setelah kongres luar biasa SBY terpilih lagi, suara Demokrat naik lagi. Itu buktinya nama SBY sangat berpengaruh," tukasnya.

Sebelumnya di dunia maya beredar surat kontrak politik agar kader Partai Demokrat wajib memilih SBY menjadi Ketua Umum PD kembali. Surat ini disinyalir tersebar jelang suksesi ketum di partai berlambang mercy itu.

Dalam surat itu di bagian paling atas tertera tulisan Surat Pernyataan. Di bawah nya ada kolom untuk pengisian nama dan jabatan bagi kader Demokrat. Selanjutnya di bagian tengah ada empat poin yang berisi kesepakatan politik yang mesti disetujui oleh kader Demokrat. (iy)

tag: #Partai demokrat  #sby caketum demokrat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement