JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan Polres Lampung Utara menggerebek sebuah rumah yang diduga dijadikan sebagai gudang logistik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik) di Bukit Kemuning.
Saat disambangi petugas, ada Politisi Partai Golkar Nusron Wahid dan sempat berseteru dengan Panwascam serta kepolisian. Ternyata, di gudang tersebut ditemukan banyak sarung dan jilbab termasuk atribut yang bergambar Arinal-Nunik pasangan nomor urut 3.
Salah satu petugas yang berseteru dengan Nusron mengaku diperintah oleh Kapolda Lampung untuk mengecek lokasi tersebut, karena ketika petugas masuk sempat ada perkumpulan massa.
“Saya perintah Kapolda, cek dulu. Kita masuk di depan ada yang mau bagi-bagi uang dan sarung. Begitu kita datang mereka ada yang kabur,” kata petugas.
Sementara, Nusron yang merupakan Kepala BNP2TKI menepis tudingan petugas yang datang itu. Menurut dia, mereka yang hadir ke gudang logistik bukan untuk kegiatan bagi-bagi logistik tapi dalam rangka konsolidasi.
“Kalau toh kabur massa itu siapa? Wong kita datang kesini rapat, undangannya melalui SMS,” ujarnya.
Sedangkan Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal-Nunik, Yuhadi mengakui sempat ada perseteruan antara petugas Panwascam dan kepolisian dengan beberapa kader partai berlambang pohon beringin.
“Memang sedikit ada ketegangan dengan beberapa kader Partai Golkar. Tapi setelah mereka melihat yang ada hanya bahan kampanye, Panwas pulang dan persoalan ini kami anggap tidak ada apa-apa,” kata Yuhadi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (27/5/2018).
Kemudian Komisioner Bawaslu Provinsi Lampung, Fatikhatul Khoiriyah mengatakan petugas yang datang ke gudang logistik pasangan Arinal-Nunik bukan dalam rangka penggerebekan. Namun, untuk mengecek kebenaran informasi dari masyarakat terkait dugaan ada pembagian logistik di lokasi.
“Bukan penggerebekan. Ada info dari masyarakat katanya ada logistik yang akan dibagikan oleh paslon gubernur di gudang milik seseorang di Bukit,” kata Fatikha.
Sehingga, kata dia, Panwas bersama Polres melakukan monitoring langsung ke lokasi untuk memastikan informasi apakah ada hal-hal yang dilarang yang dibagikan sesuai informasi yang diperoleh dari masyarakat.
“Setelah sampai di lokasi, yang ada sarung dan jilbab,” ujarnya.
Untuk itu, Fatikha mengatakan pihaknya akan terus mengawasi kegiatan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung agar tidak terjadi pelanggaran terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan. “Ya diawasi saja,” jelas dia.(yn)