JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPR RI Setya Novanto mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah Arab Saudi yang tidak memberikan informasi kepada Indonesia terkait mengeksekusi mati Tenaga Kerja Indonesia, Siti Zainab.
"Kami menyesalkan tidak adanya pemberitahuan yang disampaikan oleh Pemerintah Saudi Arabia kepada Pemerintah Indonesia sesuai hubungan bilateral kedua negara secara kebiasaan dan protokoler international," kata Novanto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Namun begitu, ia tetap berharap jenazah Siti bisa dipulangkan segera ke Indonesia.
"Kami berharap jenazah Siti Zainab dapat dipulangkan kepada keluarganya di Indonesia," ujarnya.
Setya juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga Siti Zainab.
"Kami berduka cita dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan," ujar Novanto
Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi mengeksekusi Siti Zaenab Bt. Duhri, 47 tahun. Siti berasal Bangkalan, Jawa Timur. Ia dieksuksi pada Selasa, 14 April 2015 karena dipidana atas kasus pembunuhan terhadap istri majikannya, Nourah Bt. Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999. Selanjutnya, dia ditahan di Penjara Umum Madinah sejak 5 Oktober 1999.
Pada 8 Januari 2001, Pengadilan Madinah menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Siti Zainab. Namun, pelaksanaan hukuman ditunda untuk menunggu Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi, putra bungsu korban, mencapai usia akil balig. Pada 2013, Walid menolak memberi maaf dan tetap menuntut pelaksanaan hukuman mati. (iy)