YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Aksi bela bendera kalimat tauhid menjalar ke daerah. Aksi tersebut dipusatkandi Masjid Taqwa Suronatan, Jalan Taqwa, Kota Yogyakarta, Rabu (24/10/2018).
Tampak ratusan massa memadati halaman Masjid Taqwa Suronatan. Mereka membawa dan membentangkan bendera bertuliskan kalimat tauhid atau yang dikenal dengan al-liwa dan ar-rayah di sekitar masjid.
Aksi ini merupakan respon atas insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/2018) kemarin.
Mereka menilai tindakan oknum Banser tersebut jelas melukai umat Islam di seluruh dunia.
Presidium FUI, Syukri Fadholi, menjelaskan, dengan adanya insiden ini pihaknya melayangkan sejumlah tuntutan.
Salah satunya adalah ormas yang menaungi oknum tersebut harus meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.
"Kami menyesalkan dan mengutuk keras peristiwa tersebut dengan dalih dan alasan apapun. Karena sangat melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Syukri kepada wartawan di Masjid Taqwa Suronatan, Rabu (24/10/2018).
"Kedua, kami meminta kepada pihak yang telah melakukan tindakan tersebut (pembakaran bendera) untuk mengakui kesalahannya dan memohon maaf secara terbuka kepada seluruh umat muslim di dunia," lanjutnya
Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong kepada para penegak hukum untuk menindak tegas insiden tersebut. Tentunya aparat harus bersikap adil dalam rangka menjaga stabilitas, ketertiban, keamanan, dan ketentraman NKRI.
"Kami juga mengajak kepada seluruh elemen umat Islam di DIY dan sekitarnya agar menjaga ukhuwah Islamiyah maupun wathaniyah dengan cara meningkatkan intensitas konsolidasi, silaturahmi," ucapnya.
"Lalu kami mengimbau kepada pimpinan ormas, ulama, kiai, ustadz, dan tokoh masyarakat untuk membantu menjaga situasi agar tetap kondusif sehingga tidak terjadi hal-hal yang merugikan semua pihak," pungkasnya.
Sebelumnya,Selasa (23/10/2018) kemarin,massa Aksi Bela Kalimat Tauhid juga digelar di Solo.
Mereka berunjuk rasa di depan kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surakarta, Solo.
Awalnya aksi berjalan lancar ketika koordinator lapangan membacakan tuntutannya. Namun setelah massa berangsur-angsur melanjutkan perjalanan, beberapa oknum peserta terlihat merangsek menuju ke arah kantor PCNU, Selasa (23/10/2018).
Aparat Polresta Surakarta yang mengamankan jalannya aksi langsung mencegah peserta tersebut masuk ke kantor. Aksi tersebut membuat peserta lainnya sempat ikut panas.(Alf)