JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Timses pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengatakan, bahwa seorang pemimpin akan terpilih bukan berdasarkan hasil dari lembaga survei. Apalagi saat ini kredibilitas lembaga survei justru dipertanyakan.

Mantan Panglima TNI ini meyakini, kemenangan dalam setiap kontestasi atau sebuah pemilihan pemimpin kini lebih ditentukan oleh perjuangan dan doa.

"Saya ingat cerita tentang Nabi Musa. Nabi Musa membawa bani Israel dari serangan Firaun yang mengejar. Dan ketika sudah seakan tidak ada harapan, tuhan memerintahkan Musa membelah laut dengan tongkatnya. Dan Firaun kemudian tenggelam," kata Djoko Santoso di Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Terkait dengan pertanyaan sejumlah pihak mengenai hasil survei yang saat ini masih menempatkan pasangan Prabowo-Sandi berada di bawah petahana, Djoko Santoso tidak mau ambil pusing. Bahkan, ia mengajak publik mengingat kembali bagaimana catatan sejarah kemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat menumbangkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017 lalu.

"Pilkada DKI itu surveinyya Anies-Sandi selalu di bawah yang lain. Bahkan sampai malamnya sebelum pencoblosan juga begitu. Tapi karena doa dan usaha kita, tuhan mendengar dan akhirnya Anies-Sandi yang menang," terang pria yang akrab disapa Joksan tersebut.

Selain itu, Joksan juga mengimbau kepada masyarakat agar menjaga suasana demokrasi yang saat ini berlangsung dengan sejuk dan damai.

"Karena kita ini saudara. Kita harus jaga NKRI ini jangan sampai terpecah. Ancaman utama kita itu, dan harus kita lawan bersama," imbuhnya. (Alf)