JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi harga BBM nonsubsidi sekali dalam satu bulan.
"Kami sedang evaluasi, Pertamina baru saja (menurunkan) kemarin," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto seperti dikutip Antara, Sabtu (12/1/2019).
Djoko juga mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kemungkinan penurunan harga BBM nonsubsidi sekali dalam sebulan. Sehingga tidak terlalu sering, dan membuat bingung masyarakat.
Terkait kebijakan harga untuk jenis BBM seperti Solar 48, Premium 88 dan minyak tanah, tidak mengalami kenaikan saat harga energi global tinggi.
"Meskipun harga minyak dunia cukup fluktuatif, kami masih menjaga harga jenis BBM tertentu yaitu solar, minyak tanah, juga Premium tidak naik," tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi BBM sepanjang 2018 mencapai 44,35 juta kiloliter, dengan realisasi penjualan 2018 untuk BBM subsidi mencapai 16,12 juta kilo liter dan BBM nonsubsidi 51,23 juta kiloliter.
Sementara itu, untuk penyaluran Fatty Acid Methyl Eter (FAME) atau biosolar B20 selama 2018 mencapai 1,67 kiloliter.
Sebelumnya Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi dengan besaran yang bervariatif seiring dengan turunnya harga rata-rata minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar AS.
Adapun harga BBM nonsubsidi yang mengalami penyesuaian harga adalah Pertalite turun sebesar Rp150 per liter, Pertamax turun Rp200 per liter, Pertamax Turbo Rp250 per liter, Dexlite turun Rp200 per liter dan Dex turun sebesar Rp100 per liter. (ahm)