JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX 8 miliki Ethiopian Airways, Minggu (10/3) yang menewaskan 157 orang berbuntut pada dunia penerbangan internasional. Sejumlah negara di dunia ramai-ramai melarang penerbangan pesawat Boeing 737 MAX 8.
Otoritas Penerbangan Sipil Umum (GCAA) Uni Emirat Arab (UEA), misalnya, pada Selasa (12/3) memutuskan untuk melarang penerbangan pesawat Boeing 737 MAX 8 di negara tersebut mulai Rabu (13/3) hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Dikatakan larangan itu adalah tindakan pencegahan yang bertujuan melindungi keselamatan publik di udara dan di darat.
Sikap senada juga diambil oleh Kementerian Transportasi dan Infrastruktur Turki, yang pada Selasa (12/3) menghentikan penerbangan pesawat Boeing 737 MAX 8 dan 737 MAX 9.
"Sebagai hasil dari penilaian, penerbangan pesawat Boeing 737 MAX 8 dan Boeing 737 MAX 9 telah dihentikan sampai ada keputusan lebih lanjut untuk memastikan keamanan penerbangan," kata kantor berita milik negara Anadolu Agency.
Semantara itu, Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) pada Selasa (12/3), menangguhkan operasi penerbangan pesawat model Boeing 737 MAX 8 dan Max 9 di Eropa, yang mulai berlaku pada Selasa pukul 19.00 GMT.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh lembaga Uni Eropa, yang berlokasi di Cologne, Jerman, semua penerbangan komersial seri Boeing 737 MAX yang dilakukan oleh operator negara ketiga yang masuk, di dalam atau ke luar Uni Eropa akan ditangguhkan.
Di negara tetangga, Malaysia dan Singapura, pesawat Boeing 737 Max8 juga mengalami nasib serupa. Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) menangguhkan semua penerbangan Boeing 737 MAX 8 di wilayah udaranya pada Selasa, setelah kecelakaan pesawat di Ethiopia.
Chief Executive Officer (CEO) regulator penerbangan Ahmad Nizar Zolfakar segera memerintahkan penangguhan jenis itu, setelah dua kecelakaan fatal yang melibatkan model Boeing 737 MAX 8 dalam waktu kurang dari lima bulan.
Setali tiga uang dengan Malasyia, Singapura juga menangguhkan semua penerbangan Boeing 737 MAX di wilayah udaranya pada Selasa, beberapa hari setelah kecelakaan pesawat sejenis di Ethiopia.
Regulator penerbangan menjelaskan bahwa keputusan itu dibuat "mengingat dua kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX dalam waktu kurang dari lima bulan."
Terakhir, Australia memperpanjang daftar negara yang melarang terbang pesawat Boeing 737 Max 8. Otoritas setempat melarang penerbangan semua pesawat Boeing 737 MAX, setelah kecelakaan mematikan di Ethiopia pada Minggu (10/3/2019) yang menewaskan 157 orang.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA) mengatakan pada Selasa malam bahwa semua penerbangan 737 MAX yang masuk dan keluar dari negara itu telah ditangguhkan untuk kepentingan keselamatan publik.
"Ini adalah penangguhan sementara, kami menunggu informasi lebih lanjut untuk meninjau risiko-risiko keselamatan dari operasi lanjutan Boeing 737 MAX ke dan dari Australia," kata Kepala Eksekutif dan Direktur Keselamatan Penerbangan CASA Shane Carmody.(plt/ant)