JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Energi Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean mengatakan, pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang kemudian dibatalkan 30 menit sebelum kebijakan itu berlaku merupakan kekacauan Menko Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri ESDM dan Direksi Pertamina.
"Masa memimpin perusahaan sebesar Pertamina yang notabene milik negara seperti memimpin warung kecil milik sendiri?," kata dia kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Ferdinand menegaskan, kejadian tersebut menjadi bukti ketidakmampuan Menko Perekonomian, menteri BUMN, menteri ESDM dan direksi Pertamina dalam melakukan koordinasi. (Baca: Pembatalan Kenaikan Pertamax, Bukti Pemerintah Tak Harmonis)
"Untuk menyelamatkan bangsa, Presiden mau tidak mau, suka tidak suka harus segera melakukan evaluasi dan melakukan reshuffle terhadap Menko Perekonomian, menteri BUMN, menteri ESDM dan juga segera mengganti direksi Pertamina," imbuh mantan relawan Bara JP ini.
Sebelumnya pemberitahuan soal kenaikan harga BBM non subsidi yang dipasarkan PT Pertamina telah dirilis ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan harga baru itu akan diberlakukan pada Jumat (15/5/2015) pukul 00.00.
Namun, sekitar pukul 23.30 rencana itu dibatalkan melalui keterangan tertulis yang disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.(yn)