JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa disebut-sebut akan bergabung dengan Partai Demokrat.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Muradi menilai, jika berita itu benar maka hal itu merupakan pukulan berat buat PAN. (Baca: Hatta Dikabarkan "Nyebrang" ke Demokrat, Ini Jawaban Sang Adik)
"Karena akan terjadi migrasi politik besar-besaran," ujar Muradi kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Menurut Muradi, Hatta sebagai mantan pengusaha punya akses ekonomi dan politik yang cukup luas, bukan hanya di kalangan alumni ITB tetapi juga di Muhammadiyah dan keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Hal itu dibuktikan, sambung Muradi, dengan keberhasilan PAN pada pemilu legislatif 2014 yang meraih suara 7,59 persen. Sedangkan pada Pemilu 2004, PAN hanya meraih suara 6,01 persen.
"Keikutsertaan Hata di Pilpres 2014 bersama Prabowo juga telah menaikkan popularitas dan elektabilitas Hatta," terangnya.
Salah satu pukulan yang sudah dirasakan PAN adalah saat saudaranya Hatta Rajasa menarik gedung yang selama satu periode dipakai sebagai kantor DPP.
"Penarikan gedung itu sempat membuat DPP PAN kelabakan," terang Muradi.
Agar pukulan berat itu tak menimpa PAN, Muradi mengusulkan agar Zulkifli Hasan sebagai ketua umum mencegah hengkangnya Hatta ke Demokrat. "Bagaimana caranya, PAN perlu merangkul Hatta dan mengajaknya berdamai agar tidak hengkang ke Demokrat," pesannya.(yn) (Baca: Isu Hatta Bergabung Partai Demokrat Kencang)