Berita
Oleh Yunan Nasution pada hari Selasa, 26 Mei 2015 - 09:31:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Swasembada Pangan Dikampanyekan Tapi Impor Meningkat

52imporpangan.jpg
Demo tolak impor beras (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Target pemerintah yang sempat dicanangkan Prsiden Joko Widodo (Jokowi) terkait swasembada pangan nampaknya sulit terealisasi.

Hal itu diutarakan guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santoso. Menurutnya, ketika gagasan swasembada pangan ini tengah dikampanyekan, justru Indonesia saat ini tengah mengalami krisis pangan.

Andreas menjelaskan, dalam sepuluh tahun terakhir impor pangan Indonesia meningkat hingga 346 persen. Ditambah stok beras yang dipegang, baik oleh pemerintah maupun masyarakat menduduki nilai terendah selama tiga tahun terakhir.

"Pada awal Januari 2013 stoknya 7,4 juta ton, ‎terus 2014 6,5 juta ton, dan pada Januari 2015 hanya 5,2 juta ton," ujar Andreas saat diskusi di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Menurutnya, keinginan Jokowi untuk mencapai swasembada dan kedaulatan pangan memang bisa menjawab krisis pangan saat ini. Namun, target yang dicanangkan tersebut justru agak berbeda dengan fakta produksi yang ada.

‎"Di sektor hulu memang ada pembangunan irigasi, itu bagus. Tapi ketika kita bangun bendungan, kita harus perhatikan kebutuhan airnya. Tapi ini enggak diperhatikan. Sehingga nanti dibangun bendungan, airnya keluar atau tidak persoalan lagi.‎ Ke depan perlu ada perencanaan matang terkait hal itu," tukasnya.(yn)

tag: #swasembada pangan  #impor pangan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement