JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Direktur PT Freeport Claus Wamafma asal Papua, merasa bangga menceritakan kisah perjalanannya di perusahaan tambang tersebut di depan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Saya ini bekerja di bisnis yang keras, makanya harus disiplin, itu utamanya," kata Claus Wamafma di hadapan Menteri BUMN saat menghadiri Inagurasi perekrutan pekerja Papua oleh BUMN di Gedung Pertamina, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
Ia memulai karier dari teknisi mesin hingga akhirnya menjadi Direktur PT Freeport Indonesia. Untuk bisa mencapai tahap tersebut, ia harus memiliki motivasi kuat dalam bekerja. "Pertama, kita harus punya pengetahuan, kedua skill atau keterampilan dan terakhir adalah mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru," katanya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk direktur baru PT Freeport Indonesia asal Papua, yakni Claus Wamafma. Penetapan direksi baru itu dilaksanakan di gedung Kementerian BUMN pada 7 Februari 2020 yang lalu.
"Dia putra Papua yang sudah berkarir selama 20 tahun, dari bawah, dan diusulkan pemerintah," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.
Ia mengemukakan Claus Wamafma yang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President Social Responsibility and Community Development PT Freeport Indonesia.
PT Freeport Indonesia (PTFI) menyebut bakal terus merekrut tenaga kerja asli Papua.
Saat ini, hampir setengah pekerja PTFI berasal dari Papua.
"Kami bina terus dan lipat gandakan tenaga kerja papua sampai 40 persen," ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu.
Menurut Tony, tenaga kerja Papua sangat bisa diandalkan.Berdasarkan data per Desember 2018, jumlah karyawan PTFI terbagi dua.
Pertama, jumlah karyawan langsung PTFI berjumlah 7.096 orang. Rinciannya, karyawan asli Papua 2.890 atau 40,7 persen, non Papua 4.061 atau 57,2 persen, dan tenaga kerja asing 145 orang atau 2,1 persen.
Sedangkan total karyawan PT Freeport Indonesia dan mitra-mitra perusahaan mencapai 30.542 orang.
Rinciannya, karyawan asli Papua 7.529 atau 24,7 persen, karyawan non Papua 22.184 atau 72,6 persen, dan tenaga kerja asing 829 atau 2,7 persen. "Jadi jumlah totalnya sekitar 30 ribu orang," kata Tony.